REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ratu Ganja asal Australia, Schapelle Corby dideportasi dari Bali, Sabtu (27/5) malam. Corby sempat memperbaharui akun Instagramnya @schapelle.corby satu hari sebelumnya dengan foto perdana dua ekor anjing peliharaannya di Bali.
"Saya akan merindukan mereka berdua. Anjing-anjingku #Luna&May," tulis Corby.
Aku Instagramnya yang sudah memiliki lebih dari 60 ribu pengikut ini dibanjiri ribuan komentar, khususnya dukungan dari warga Australia. Selain foto anak anjingnya, Corby juga mengunggah tiga foto lainnya. Termasuk foto perjalanannya menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai bersama sang adik, Mercedes Corby.
"Aku hampir sampai di bandara bersama @mercedescorby," tulisnya.
Corby tampak mengenakan penutup kepala berupa selendang putih dan kacamata hitam. Dia menutupi sebagian wajahnya.
Kepala Kantor Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Wilayah Bali, Kompyang Adnyana mengatakan pihaknya sudah menggelar pertemuan khusus dengan sejumlah pihak. Gubernur Bali juga mengingatkan agar tak ada kesan mantan narapidana narkoba itu bebas dengan mendapat perlakuan khusus.
"Gubernur Bali meminta deportasi berjalan normal, namun tetap menjaga keselamatan yang bersangkutan sebab dia (Corby) adalah mantan narapidana narkoba yang menjadi sorotan di Australia juga Indonesia," kata Adnyana.
Corby telah meninggalkan vilanya di Kuta sekitar pukul 17.00 WITA dan melaporkan diri ke lembaga pemasyarakatan (lapas) dan meminta tanda tangan surat pembebasan. Sekitar pukul 18.00 WITA Corby bertolak ke bandara untuk diterbangkan ke Brisbane, Australia sekitar pukul 22.00 WITA.