REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Hari bebas kendaraan bermotor atau car free day (CFD) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia yang tidak begitu ramai dengan banyak orang membuat sejumlah pedagang mengalami penurunan omzet secara drastis. Bukan hanya omzet yang berkurang, mereka juga banyak yang tidak berdagang, bahkan sebagian sudah menutup lapak sejak pukul 09.00 WIB.

Salah seorang pedagang kopi keliling, Nurdin, mengungkapkan, minumannya belum terjual sejak ia menjajakan dagangannya pukul 06.00 WIB. "Belum laku dagangan saya. Karena puasa kali ya. Kalau orang bule atau Cina kan mereka bawa minuman sendiri," jelas dia saat ditemui, Ahad (28/5) pagi.

Setiap Ahad pada bulan biasa, Nurdin menjelaskan, total penghasilannya bisa mencapai Rp 100 ribu, bahkan lebih. "Wah, biasanya mah ramai teman-teman saya yang jual minum dengan sepeda seperti saya, tapi hari ini tidak ada. Bahkan mereka yang buka lapak minuman dan makanan juga banyak yang tidak berjualan," papar Nurdin.

Ia memahami untuk toleransi kepada umat Islam yang sedang berpuasa. Sebab dirinya pun juga sedang berpuasa. Namun, jika tidak berdagang, ia tidak mendapat penghasilan untuk berbuka petang hari. Omzet yang menurun juga dialami oleh seorang penjual tasbih, Alif. 

Sepinya orang yang berolahraga di CFD, Alif menceritakan, dagangannya pun ikut tidak laku. "Hari ini saya baru laku empat tasbih. Itu baru dapat uang Rp 150 ribu. Kalau Ahad biasa saya minimal dapat di atas Rp 500 ribu," jelas dia.

Alif memaklumi orang-orang yang sedang menjalankan ibadah puasa dan tidak berolahraga ke CFD. Ia menutup lapak dagangannya pukul 09.00 WIB, walaupun CFD biasanya selesai pukul 11.00 WIB. Alif yang juga warga Depok itu, mengatakan dia memang biasa membawa dagangannya ke CFD naik commuter line.

Ikuti Whatsapp Channel Republika