REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Kepolisian Resor Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah memperketat pengamanan wilayah untuk mencegah masuknya teroris.
"Semua pintu kasuk kami perketat pengamanan khususnya pelabuhan dan bandara. Ini sebagai langkah antisipasi terjadinya aksi teror," kata Kapolres AKBP Muchtar Supiandi Siregar di Sampit, Ahad.
Muchtar mengatakan sampai sekarang kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat di Kotawaringin Timur sangat kondusif. Namun, kewaspadaan harus terus dilakukan karena kejahatan dan aksi teror bisa terjadi kapan dan di mana saja.
Muchtar menjelaskan Kotawaringin Timur merupakan daerah terbuka karena mudah diakses melalui jalur darat, sungai, laut dan udara. "Untuk itulah perlu peningkatan kewaspadaan untuk mencegah masuknya orang atau kelompok yang ingin mengganggu keamanan daerah ini," ujarnya.
Ledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur, yang menewaskan tiga polisi beberapa hari lalu, turut menjadi perhatian Polres Kotawaringin Timur. Seluruh jajaran disiagakan untuk mengantisipasi dan mencegah kejadian yang tidak diinginkan.
"Kotawaringin Timur ini juga menjadi daerah penyangga karena jalan menuju Kalimantan Barat sudah mulus dan karenanya kami juga akan melakukan razia di kawasan arah Pangkalan Bun dan Palangka Raya," ungkap Muchtar.
Muchtar yang baru resmi bertugas di Kotawaringin Timur sejak Selasa (23/5) lalu, akan meningkatkan koordinasi dengan seluruh jajarannya dalam menjaga keamanan wilayah. Senin (29/5) akan dilaksanakan rapat dengan seluruh perwira di Polres dan seluruh Polsek untuk membahas pengamanan Ramadhan dan lebaran serta mengantisipasi aksi teroris.
Masyarakat diminta mendukung kepolisian dengan bersama-sama menjaga kondisi daerah agar tetap kondusif. "Jika ada orang atau kelompok yang mencurigakan, masyarakat diminta segera menginformasikannya kepada polisi untuk segera diselidiki," ujar Muchtar.