REPUBLIKA.CO.ID, MANILLA -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengajak milisi Muslim untuk bergabung bersama pemerintah memberantas pemberontak yang terkait dengan ISIS.
"Saya akan merekrut kalian sebagai tentara dengan bayaran sama, fasilitas sama, dan akan saya buatkan kalian rumah di sejumlah tempat," kata Duterte, Ahad (28/5).
Duterte bahkan mempersiapkan rumah dan upah bagi kelompok oposisi pemerintah yang mau bergabung bersama pemerintah melawan musuh yang sama, yakni kelompok Maute. Duterte menyebutkan, ide ini justru muncul dari salah satu pemimpin kelompok mililis.
Dalam kunjungannya ke salah satu basis tentara di Pulau Jolo, Duterte menyatakan akan memperlakukan komunis dan separatis seperti pasukan pemerintah. Hal ini bisa diperoleh jika pasukan-pasukan itu mau bekerja sama dengan pemerintah melawan Maute di Marawi .
Milisi Maute telah menyatskan aliansinya dengan ISIS. Maute oun telah berperang melawan pasukan pemerintah sejak melancarkan serangan di selatan kota enam hari lalu.
Ajakan Duterte ini ditujukan pada Moro Islamic Liberation Front (MILF) dan Moro National Liberation Front (MLF). Bahkan, Duterte mengajak New People's Army (NPA) untuk meninggalkan gerilya mereka untuk bekerja bersama pemerintah.
Baca juga, Duterte Buka Kemungkinan Darurat Militer Filipina.