Senin 29 May 2017 14:44 WIB

MI5 Investigasi Kemungkinan Tanda-Tanda Sebelum Serangan Manchester

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Polisi bersenjata lengkap mengamankan lokasi Manchester Arena setelah laporan ledakan di lokasi pertunjukan  Ariana Grande di Manchester, Inggris, Selasa (23/5) dini hari
Foto: Peter Byrne/PA via AP
Polisi bersenjata lengkap mengamankan lokasi Manchester Arena setelah laporan ledakan di lokasi pertunjukan Ariana Grande di Manchester, Inggris, Selasa (23/5) dini hari

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Unit Intelijen Militer MI5 melakukan penyelidikan pascaserangan di Manchester Arena, Manchester. Saat ini, investigasi mengarah kepada adanya kemungkinan peringatan dari sejumlah orang sebelum pelaku yang diidentifkasi sebagai Salman Abedi melakukan aksi kejahatannya.

Menurut laporan, dikutip dari BBC, dinas keamanan juga sedang memeriksa sebelum meledakkan bom bunuh diri, Abedi telah menunjukkan tanda-tanda di sekitar area Manchester Arena. Sebanyak 14 lokasi juga sedang dicari oleh polisi terkait dengan penyelidikan tersebut.

Saat ini ada 13 orang yang ditahan pihak berwenang Inggris. Satu orang yang baru saja ditangkap adalah pria berusia 19 tahun yang berada di Gorton, Manchester pada Ahad (28/5). Kemudian ada pria lainnya yang berusia 25 tahun juga tengah diselidiki setelah ditangkap di kawasan Old Trafford.

Termasuk diantara mereka yang ditangkap adalah seorang perempuan dan remaja laki-laki berusia 16 tahun. Namun, keduanya saat ini telah dibebaskan karena tidak cukup bukti.

MI5 meluncurkan investigasi pascainsiden juga disebut sebagai langkah mengetahui kemungkinan aksi kejahatan di Manchester Arena diabaikan. Beberapa laporan terpisah juga mengatakan hal ini dilakukan unuk melihat kinerja para menteri yang seharusnya mengawasi pekerjaan dinas keamanan dalam mencegah terorisme.

Parlemen London sebelumnya mengatakan Abedi telah dinilai berpotensi melakukan kejahatan. Dari catatan yang ada, pengawasan terhadap pria berusia 22 tahun itu juga sudah diminta untuk dilakukan pihak keamanan.

Serangan bom Manchester terjadi sesaat setelah konser penyanyi asal Amerika Serikat (AS) Ariana Grande digelar pada Senin (22/5). Sebanyak 22 orang tewas dan 64 lainnya terluka akibat ledakan bom bunuh diri.

Dalam kejadian itu, mayoritas korban adalah remaja dan anak-anak yang baru saja selesai menyaksikan konser Ariana. Beberapa saksi mata saat kejadian mengatakan mereka mendengar sebuah ledakan sekitar pukul 22.30 waktu setempat yang mengguncang seluruh bangunan di sekitar Manchester Arena.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement