REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Puti Hasni beserta rombongannya membesuk Susi Afitriyani korban tragedi bom Kampung Melayu. Puti didampingi oleh Bendahara Umum Ainun Nikmah melihat secara langsung kondisi korban di ruang perawatan tempat Susi menjalani perawatan intensif di RS Budhi Asih Kramat jati, Kota Jakarta Timur.
Seperti diketahui teror bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta timur, Rabu malam (24/5) lalu menyebabkan tiga anggota polisi meninggal dunia dan enam polisi luka-luka. Selain itu, juga terdapat lima warga sipil menjadi korban luka, salah satunya Susi Afitriyani yang merupakan aktivis Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Brebes.
Korban yang akrab disapa Pipit adalah warga Desa Karangsembung, Kecamatan Songgom, Brebes, Jawa Tengah. Pipit merupakan mahasiswi yang tengah menimba ilmu di Universitas Azzahra.
"Korban merupakan kader IPPNU asal brebes yang pernah menjabat sebagai ketua komesariat Mts, ketua ranting , dan sempat menjadi Pengurus Pimpinan Cabang IPPNU Brebes," ujar Aninun dalam keterangannya yang disampaikan kepada Republika.co.id, Senin (29/5), usai menjenguk korban.
Pipit mengalami patah tulang di lengan bagian kiri karena hempasan ledakan. Korban mendapat jahitan di punggung karna luka serpihan dan luka-luka di kaki. "Korban terkena ledakan Pertama. Lalu berlari ke polisi untuk minta pertolongan sebelum adanya ledakan kedua," ujar Ainun.
Selain itu, Puti juga memberikan semangat untuk Pipit dan keluarganya, menyampaikan seluruh pengurus IPPNU merasa sedih, dan prihatin, dengan kondisi rekanita Pipit yang masih trauma atas yang dialaminya.
"Saya mengutuk keras peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Kampung Melayu beberapa hari yang lalu, Apapun motifnya, teror tidak sesuai dengan ajaran agama manapun," kata Puti.
Untuk itu, IPPNU Mendesak polisi dan aparat hukum mengusut tuntas sampai ke akar-akarnya. "Menyampaikan duka cita mendalam kepada para korban," ujarnya
Puti juga mengajak semua elemen masyarakat turut mengevektifkan early warning system potensi terorisme di lingkungan masing-masing. Meminta pemerintah semakin aktif menggencarkan soft approach dalam menangkal radikalisme dan ekstrimisme dengan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat.
Mengenai hal tersebut, Puti menginstruksikan, kepada seluruh jajaran pengurus dan kader IPPNU di manapun berada agar selalu mendakwahkan Islam rahmatan lil 'aalamiin, mengajak semua masyarakat untuk selalu merawat kebinekaan, keragaman, dan menghormati setiap perbedaan, serta berkampanye perdamaian tanpa lelah.