Senin 29 May 2017 16:41 WIB

Anjal dan Gepeng Kerap Ganggu Aktivitas Warga

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andi Nur Aminah
Anak jalanan
Foto: wordpress
Anak jalanan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kehadiran anak jalanan (anjal) dan gelandangan dan pengemis (gepeng) kerap mengganggu aktivitas warga selama Ramadhan, karena mereka makin berani dan bertindak kasar bila tidak diberi. DPRD Kota Bandar Lampung menyarankan perlu ada peraturan yang tegas agar ada efek jera.

Warga yang berbelanja kerap didekati anjal dan gepeng. Beberapa kali ditolak anjal dan gepeng kerap mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas, bahkan mengeluarkan ancaman. “Saya jadi takut dengan ulah mereka yang makin kasar dan berani,” kata Ota, warga Palapa, Bandar Lampung, Senin (29/5).

Ia berharap pemerintah segera menindak anjal dan gepeng yang meresahkan masyarakat selama Ramadhan ini selalu menjamur di jalanan dan pasar. Mendekati Lebaran, anjal dan gepeng semakin bertambah dan mendatangi rumah per rumah di permukiman penduduk.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung Sri Ningsih Djamsari mengatakan razia yang selalu digelar Bapol PP selalu bocor dan tidak menimbulkan dampak efek jera kepada anjal dan gepeng tersebut. “Razia selalu tidak menimbulkan efek jera, mereka masih ke jalanan,” katanya.

Menurut dia, perlu sinergi pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi fenomena anjal dan gepeng yang menjamur setiap bulan Ramadhan tiba. Tindakan yang tegas dengan dasar peraturan yang menimbulkan efek jera setidaknya akan mengurangi fenomena anjal dan gepeng di jalanan tersebut.

Ia mengatakan fenomena anjal dan gepeng tersebut karena tidak adanya bekal keahlian dan pendidikan dari mereka. Mereka datang dari luar kota masuk ke kota hanya berbekal dengan nekat, tanpa keahlian dan pendidikan tertentu.

Selain itu, kehadiran mereka tersebut dimanfaatkan pihak lain sebagai dalang atau mandornya, yang dapat menggerakkan mereka ke berbagai tempat. Dampaknya, banyak anjal dan gepeng berkeliaran di mana-mana.

Razia yang digelar Bapol PP Kota Bandar Lampung selalu bocor, sehingga banyak anjal dan gepeng yang tidak beroperasi di wilayah yang dirazia. Peran dari dalang dan mandor pengemis tersebut, sangat menentukan keberhasilan razia tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement