Senin 29 May 2017 16:55 WIB

Jenazah Pendaki Asal India Dievakuasi dari Gunung Everest

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Puncak Gunung Everest.
Foto: AP Photo/Kevin Frayer
Puncak Gunung Everest.

REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Tim penyelamat telah mengevakuasi jenazah pendaki gunung asal India Ravi Kumar yang tewas di Gunung Everest, Senin (29/5). Saat ini, tubuh korban telah tiba di Ibu Kota kathmandu, Nepal.

Sebelumnya, Kumar menjadi salah satu pendaki gunung yang hilang pada pekan lalu. Setelah berhasil menaiki puncak Everest dan mula berjalan turun ia terpisah dari pemandu.

Kumar diyakini jatuh dari ketinggian sekitar 200 meter atau 657 kaki. Pemandu sempat menemukan korban yang dalam keadaan tidak sadar di Kamp 4 atau ketinggian di bawah 8.000 meter dari puncak gunung.

Ia ditemukan dalam kondisi mengalami radang dingin yang sangat parah. Tim penyelamat juga mengatakan upaya memulihkan keadaan Kumar sangat berisiko.

Kumar yang tewas kemudian dibawa menuju ke Kamp 2 pada Sabtu (27/5) lalu. Ada dua jenazah pendaki lainnya yang juga dibawa dari Everest ke rumah sakit di Kathmandu.

"Kami sangat sedih, tapi juga sangat bangga karena membawa bendera negara kami ke puncak Everest adalah impiannya sejak lama," ujar saudara laki-laki Kumar, Manoj, dilansir BBC, Senin (29/5).

Lebih dari 200 orang meninggal di Everest sejak 1920 lalu. Sebagian besar kematian terjadi tepatnya sejak 1980. Kebanyakan pendaki tewas karena berbagai faktor di salah satu gunung tertinggi dunia tersebut, diantaranya jalur pendakian yang sulit, serta keadaan cuaca yang buruk.

Tak semua jenazah pendaki yang tewas dapat dibawa turun dari gunung. Masih banyak tubuh korban meninggal di Everest yang tertinggal di lereng-lereng bersalju serta beberapa titik lainnya yang sulit dijangkau.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement