REPUBLIKA.CO.ID, CIPONGKOR -- Keluarga Ahmad Sukri (AS), terduga pelaku bom bunuh diri Kampung Melayu beberapa waktu meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas insiden tersebut. Termasuk kepada keluarga para korban yang meninggal saat kejadian dan yang mengalami luka-luka.
"Kami atas nama keluarga dan pemerintahan memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia," ujar Kepala Desa Sirnagalih, Kabupaten Bandung Barat, Andi Hermawan saat dihubungi, Senin (29/5).
Menurutnya, dengan adanya kejadian bom bunuh diri di Kampung Melayu yang melibatkan AS, seluruh warga di Desa Sirnagalih kaget dan tidak menyangka jika yang bersangkutan menjadi aktor bom bunuh diri.
Dirinya mengatakan kejadian tersebut merupakan takdir, sehingga pihaknya kembali memohon maaf atas kejadian tersebut. Ia menambahkan, proses pemakaman AS di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur sekitar pukul 16.00 WIB, Senin (29/5) berlangsung haru.
Andi mengatakan sekitar pukul 13.00 WIB keluarga AS tiba di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati. Kemudian sekitar pukul 16.00 WIB istri AS, Hilda Hasanah bersama dua anaknya menghadiri pemakaman tersebut.
Menurutnya, keluarga AS yang datang ke pemakaman adalah ibu AS, paman, abang beserta tokoh masyarakat. Sepanjang proses pemakaman, ibu AS menangis namun sudah menerima. Saat ini, pihak keluarga sudah kembali ke Bandung.