REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jawa Barat siap dibuka untuk tahun ajaran 2017/2018. Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat membuka dua jalur pendaftaran bagi peserta didik baru untuk tingkat SMA/SMK sederajat.
"Tahun ini kamu buka dua jalur. Ada jalur akademik dan afirmasi," kata Kepala Disdik Jawa Barat Ahmad Hadadi di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (29/5).
Hadadi mengatakan, kuota penerimaan jalur akademik sebesar 60 persen dan afirmasi 40 persen dari kuota masing-masing sekolah.
Untuk jalur akademik, calon peserta didik akan diseleksi berdasarkan hasil US dan atau UN sebagai dasar utama seleksi. Setiap sekolah memiliki passing grade untuk menyeleksi pendaftar.
Para calon peserta didik yang akan mengikuti jalur akademik bisa mendaftar lewat online ke situs ppdb.jabarprov.go.id. Pendaftaran dan seleksinya akan dibuka untuk SMK pasa 3-8 Juli 2017 sementara SMA 3-10 Juli 2017.
Sementara jalur afirmasi diperuntukkan bagi kelompok tertentu sebagai apresiasi yang kriteria utamanya bukan dari kemampuan akademik sekolah. Jalur afirmasi dibuka untuk warga tidak mampu secara ekonomi, berprestasi non akademik, dan yang memiliki nota kesepahaman (MoU).
"Jadi kami kasih slot afirmasi itu SMA sebesar 40 persen. 20 persen warga tidak mampu, 10 persen berprestasi non akademik, 10 persen yang punya MoU seperti diantaranya anak guru atau kepala sekolah, yang di sekitar sekolah, bahkan yang disabilitas juga," tuturnya.
Untuk jalur ini, Hadadi menuturkan, pendaftaran dan seleksi dibuka pada 6-14 Juni 2017. Sementara pengumuman kelulusan akan diumumkan pada 16 Juni 2017.
Dalam pendaftaran PPDB tahun ini, Hadadi menegaskan tidak dipungut biaya sepeserpun. Semua anggaran ditanggung pemerintah lewat BOS sehingga diharapkan seluruh lulusan SMP bisa melanjutkan ke sekolah menengah.
Ia menyebutkan ada sekitar 733 ribu siswa yang lulus dari SMP. Kuota SMA/SMK negeri di Jawa Barat sebesar 35 persen dari total tersebut. Diharapkan sisanya juga bisa melanjutkan ke sekolah swasta.
"Peluang sebenarnya banyak siswa melanjutkan. Diharapkan swasta juga banyak murid yang mendaftar. Kuota negeri sekitar 35 persenan. Karena di Jawa Barat memang paling banyak sekolah swasta," ucapnya.