REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Lebih dari 300 ribu penduduk di daerah pesisir selatan Bangladesh dievakuasi pada Senin (29/5) malam. Evakuasi dilakukan setelah topan Mora diperkirakan akan mendarat ke garis pantai selatan negara itu pada Selasa (30/5) pagi waktu setempat, setelah sebelumnya menerjang Teluk Benggala.
"Masih banyak warga yang sedang menunggu evakuasi," kata Direktur Jenderal Disaster Management Department Bangladesh, Abu Syed Mohammad Hashim seperti dikutip CNN.
Pemerintah Bangladesh telah menyiapkan 3.800 pusat pengungsian menjelang kedatangan angin topan tersebut. Sebagian warga juga telah mencari perlindungan di sekolah-sekolah dan sejumlah bangunan aman lainnya di 17 wilayah pesisir.
Topan Mora diperkirakan akan mendarat di dekat kota wisata Cox's Bazar di wilayah tenggara. Badan Meteorologi Bangladesh mengatakan topan itu juga akan menerjang kota pelabuhan Chittagong.
Dua pelabuhan utama di Chittagong dan Mongla telah menangguhkan pengiriman peti kemas. Angkutan sungai yang melintasi Bangladesh juga telah dihentikan sementara.
Ahli meteorologi CNN, Taylor Ward, menjelaskan topan Mora setara dengan badai tropis yang cukup kuat dan akan membawa angin dengan kecepatan 100 km per jam saat bergerak di darat. Masalah utama dari topan ini adanya potensi banjir dari gelombang badai dan hujan deras.
"Garis pantai Bangladesh sangat rendah dan rentan terhadap gelombang badai. Selain itu, siklon tropis di wilayah ini selalu membawa curah hujan yang sangat deras yang sering berubah mematikan di daerah padat penduduk," kata Ward.