Selasa 30 May 2017 09:51 WIB

LMI Gelar Buka Puasa Nusantara di Daerah Minoritas

Buka puasa Laznas LMI di NTT
Foto: Dok LMI
Buka puasa Laznas LMI di NTT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Buka Puasa Nusantara merupakan salah satu program Sensasi Ramadhan yang dilaksanakan Laznas LMI,  diadakan mulai hari pertama sampai terakhir Ramadhan,  mulai Papua sampai Aceh.

Buka puasa Laznas LMI diawali di 3 daerah yang muslimnya minoritas yaitu Papua, Sulawesi dan NTT. DI Merauke Papua diikuti oleh warga muslim yang dhuafa dan yatim  Panti Asuhan Al Kautsar Muhammadiyah.

"Alhamdulillah, mereka bahagia buka puasa pertama dengan menu yang lebih spesial dari biasanya." Ujar Naning Panitia buka bersama di Merauke.

Di Manado Sulawesi Utara buka puasa ini diikuti oleh warga yang sebagian besar mualaf dalam binaan MCI Manado. "Di manado, 

Minahasa, Bitung dan daerah kepulauan memang butuh perhatian kita dalam kegiatan penguatan keimanan jama'ah" ujar Awaludin Pangkeh salah aktivis MCI Sulut.

Di NTT buka puasa diadakan di Desa Boneana Kupang, bersama masyarakat muslim tertinggal. Mereka sangat antusias dan gembira merasakan nikmatnya berbuka puasa.

"Kita ingin meningkatkan rasa kepedulian dan ukhuwah bersama warga di kawasan yang sisi pemahaman agamanya sangat kurang dan ekonominya sangat tertinggal, jadi Laznas LMI terlibat aktif turut serta menyapa masyarakat disana." Kata Kamil Mukhtar, Koordinator Buka Puasa Nusantara Laznas LMI

Untuk program ini Laznas LMI bersinergi dengan lembaga zakat setempat maupun dengan MCI (Mualaf Center Indonesia) yang fokus pembinaan mualaf.

"Dengan kegiatan Buka Puasa Nusantara, kami mengharapkan semakin banyak masyarakat di pelosok-pelosok negeri yang Islamnya minoritas di Indonesia ikut merasakan suasana Ibadah Ramadhan" Pungkas Kamil Mukhtar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement