Selasa 30 May 2017 10:28 WIB

Warga Ingin Sembako on Shelter Transjakarta Bisa Bayar Tunai

Rep: rahma sulistya/ Red: Dwi Murdaningsih
Stand Sembako on Shelter (Sos) Halte Transjakarta Stasiun Kota, Jakarta Barat, pukul 15.00 WIB, Senin (29/5) sudah mulai dibuka.
Foto: Republika/Rahma Sulistya
Stand Sembako on Shelter (Sos) Halte Transjakarta Stasiun Kota, Jakarta Barat, pukul 15.00 WIB, Senin (29/5) sudah mulai dibuka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sembako on Shelter (Sos) di halte-halte Transjakarta, sudah berjalan tiga hari, namun tidak pernah habis terjual. Warga kesulitan melakukan transaksi pembayaran, dan menginginkan agar Transjakarta bisa mengubah cara pembayaran dengan uang tunai.

Beberapa warga yang mendatangi Sos, mengaku kesulitan melakukan pembayaran. Padahal menurut mereka, saat ditemui di beberapa halte Transjakarta, harga sembako yang ditawarkan lumayan murah dan bisa membantu warga selama Ramadhan 2017 ini.

Humas PT Transjakarta, Wibowo, mengungkapkan pemerintah yang mendorong transaksi non tunai, sehingga PT Transjakarta masih mengikuti arahan pemerintah. "Bukan keluhan warga ya, tetapi permintaan dari pengguna Transjakarta itu untuk membeli dengan uang tunai. Nah, kami adalah BUMD, kami bagian dari pemprov dan pemerintah," kata dia saat dihubungi, Selasa (30/5) pagi.

Ia meyakini dalam waktu dekat, masyarakat nanti akan mulai menerima pembelian Sos dengan menggunakan kartu. Kemudian, terkait kendala lainnya, yakni soal penggunaan pembayaran jenis kartu yang terbatas, Wibowo masih terus koordinasikan dengan bank-bank lainnya.

"Kartunya sekarang dengan Bank DKI, dengan J Card, dengan BCA juga bisa. Secara paralel juga sedang membicarakan dengan bank-bank lain. Memang sekarang baru bisa dengan Bank DKI dan BCA saja. BCA pun itu baru dapat info bisa, baru hari ini," kata dia.

PT Transjakarta bersama dengan PD Pasar Jaya sedang terus komunikasi dengan bank lainnya. Wibowo menegaskan, memang harus ada penyesuaian sistem juga, yang tidak bisa langsung beroperasi untuk semua jenis kartu. "Kita semua jalan secara paralel. Semuanya," ujar dia.

Kemudian, bagi warga yang tidak memiliki kartu akses Transjakarta, tidak bisa menggunakan tiket masuk Rp 3.500 tersebut, dan tidak bisa dibantu menggunakan kartu petugas. Seluruh pegawai halte juga diinformasikan, dikatakan Wibowo, agar tidak ada polemik yang terjadi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement