REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) DKI Jakarta, Candrian Attahiyat, mengatakan revitalisasi tempat pelelangan ikan yang juga masih berada di kawasan Pasar Heksagon sudah mulai dikerjakan sejak dua pekan lalu. Rencananya tempat tersebut akan dijadikan tempat wisata bahari.
"Pelelangan ikan kan dengan Dinas Kelautan, sudah mulai pembenahan atap, belum banyak memang dikerjakan," ujarnya kepada Republika, Selasa (30/5).
Kemungkinan, kata Candrian, tahun ini akan selesai revitalisasinya dan akan dijadikan tempat wisata bahari. "Akan menjadi tempat wisata bahari, bisa museum, mau tempat jual ikan hias atau untuk pertemuan museum, yang jelas tidak difungsikan seperti fungsi awalnya menjadi pelelangan ikan," katanya.
Bangunan berbentuk segi enam dengan bergaya arsitektur indische yakni Pasar Heksagon di Jalan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, itu saat ini menjadi bangunan yang hampir runtuh. Bangunan hanya dipagari seng. Kisah jayanya salah satu tempat pelelangan ikan itu, hanya menjadi buah bibir para pelaku sejarah yang pernah merasakan keberadaan Pasar Heksagon.
Pantauan Republika, terdapat tulisan "Dilarang Masuk, Gedung Runtuh" sebagai larangan dan peringatan akan rapuhnya bangunan yang dibangun sekitar tahun 1920-an itu. Tanda larangan yang ditulis oleh warga dengan huruf besar itu tampak sudah hampir memudar.
Atap dan penyanggah kayu dari bangunan tersebut pun terlihat sudah reyot dimakan rayap meskipun masih berdiri tegak. Sementara tembok sudah banyak yang hancur dan bececeran puing-puingnya. Di depan bekas tempat pelelangan ikan itu, bangunan yang dulunya juga merupakan bagian kompleks Pasar Heksagon sudah rata dengan tanah dan tidak berbentuk. Bahkan, banyak sampah menumpuk di sekitar area itu.