REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Malang tengah berupaya menjaga kestabilan jumlah pendonor darah pada bulan puasa. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, stok darah pada bulan Ramadhan biasanya turun hingga 30 persen dibanding hari biasa.
Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kota Malang Enny Sekar Rengganingati mengatakan kebutuhan darah di Malang Raya tidak pernah menurun. Bahkan PMI Kota Malang juga memasok kebutuhan darah hingga rumah sakit di Blitar dan Pasuruan. "Agar stok darah tetap stabil PMI Kota Malang memberikan bingkisan kepada para pendonor," katanya saat ditemui pada Selasa (30/5).
Setiap hari PMI Kota Malang sedikitnya memerlukan pasokan 100 kantong darah. Untuk menarik minat pendonor, PMI Kota Malang memberikan bingkisan berupa beras lima kilogram dan souvenir kepada warga yang mendonorkan darahnya.
Terkait stok darah, Enny memastikan jumlahnya masih mencukupi hingga dua pekan ke depan. Saat ini PMI Kota Malang memiliki 1.600 kantong darah berbagai golongan. Darah dari para pendonor berumur 30 hari sedangkan trombosit hanya memiliki berusia lima hari.
Enny mengungkapkan warga yang mendonorkan darah pada pagi dan siang hari sangat ditunggu. "Darah yang didonorkan pada pagi dan siang hari akan langsung diambil trombositnya," jelas perempuan yang juga Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Malang ini. Stok trombosit dalam jumlah banyak amat diperlukan mengingat usianya yang sangat pendek.
Pada hari biasa rata-rata PMI Kota Malang bisa menerima 150 pendonor per hari. "Pekan pertama bulan puasa tahun lalu kita hanya menerima 20 hingga 30 pendonor per hari. Jadi Ramadhan tahun ini jumlah pendonor harus meningkat," bebernya.
Selain memberikan bingkisan, jam operasional PMI Kota Malang ditambah dari yang biasanya tutup pukul 19.30 WIB kini beroperasi sampai pukul 21.30 WIB. Sejauh ini, warga banyak mendonorkan darah menjelang berbuka puasa dan usai shalat Tarawih. "Karena setelah donor darah bisa langsung makan untuk pemulihan," katanya.
Selain pemberian hadiah berupa beras, PMI Kota Malang juga jemput bola untuk mengantisipasi kekurangan stok darah. Salah satunya dengan menyediakan mobil donor keliling di sejumlah masjid usai Tarawih. "Kalau dari mobil keliling ini, kita bisa dapat 60 kantong darah per hari," kata Enny.