Selasa 30 May 2017 18:08 WIB

Gubernur Kukuhkan Jaga Warga se-DIY

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Yudha Manggala P Putra
Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Bawono X  mengatakan perbedaan penentuan 1 Suro antara Keraton Yogyakarta dan pemerintah karena  menggunakan dasar perhitungan yang berbeda.
Foto: Antara
Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Bawono X mengatakan perbedaan penentuan 1 Suro antara Keraton Yogyakarta dan pemerintah karena menggunakan dasar perhitungan yang berbeda.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengukuhkan Jaga Warga se-DIY, di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Selasa (30/5).

Menurut Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DIY Agung Supriyono, Jaga Warga di DIY terus bertambah . Sampai hari ini jumlah jaganya ada 221, tetapi yang dikukuhkan baru 191.

Jaga Warga tersebut dibentuk sejak tahun 2015 dengan Peraturan Guberur DIY Nomor 9 Tahun 2015 tentang Jaga Warga. Waktu itu ditargetkan 15 Jaga Warga tetapi antusiasnya tinggi sehingga terbentuk 21 Jaga Warga. Jumlahnya dari tahun ke tahun semakin meningkat. Jaga warga ini diharapkan bisa menjaga warga dari kemungkinan datangnya ancaman tak terduga.

Sultan HB X dalam sambutannya mengatakan Jaga Warga ini bisa memberikan rasa amannya warga masyarakat. Karena dengan adanya reformasi belum terbentuk civil society. ‘’Harapan saya dengan Jaga Warga ini bagaimana masyarakat desa itu terbangun civil society-nya.  Sehingga mereka akan berani mengatakan no (red.“tidak”)  dengan sendirinya terhadap pilihan yang tidak baik bagi masyarakat pada aspek politik, agama, kekerasan dan sebagainya,’’ ujar Sultan.

Raja Keraton Yogyakarta ini juga mengatakan Jaga Warga akan membangun jaringan antar kampung, aparat kepolisian, TNI, pemerintah daerah, lurah, bupati. Mereka bisa memberikan informasi terhadap hal-hal yang terjadi di masyarakat yang tidak mereka inginkan.

Sultan mengakui manajemen Jaga Warga belum dibuat. Manajemen baru akan dibuat setelah adanya masukan dari para Jaga Warga. Karena Jaga Warga ini tumbuh dengan cepat atas permintaan warga. Daripada nanti ketinggalan momen, maka dibentuk dulu.

‘’Harapan saya jaga warga bisa berperan temasuk membantu aktivitas masyarakat.  Karena kita sedang gencar-gencarnya membangun di di level desa, entah berupa desa wisata, desa budaya, desa wisata budaya mandiri bagi seluruh warga. Kami ingin seluruh warga masyarakat nyaman dengan gotong royong dan guyub rukun,’’ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement