REPUBLIKA.CO.ID, TASHKENT -- Uzebekistan melarang sejumlah permainan komputer yang dianggap dapat mendistorsi nilai dan mengancam stabilitas negara. Permainan komputer yang dilarang ini dinilai mengumbar kekerasan dan serta pornografi.
"iam tersebut (yang dilarang) dapat digunakan untuk menyebarkan kekerasan, pornografi, mengancam keamanan, serta stabilitas sosial dan politik," ungkap otoritas berwenang Uzbekistan, seperti dilaporkan laman BBC, Selasa (30/5).
Otoritas berwenang Uzbekistan juga mengkhawatirkan permainan komputer demikian dapat mengganggu perdamain sipil. "Termasuk kerukunan antaretnis dan antaragama," ujarnya.
Larangan permainan komputer ini merupakan kelanjutan upaya pemerintah dalam rangka menjauhkan generasi muda dari pengaruh yang dianggap merusak. Pengaruh dalam konteks ini salah satu bentuknya adalah permainan komputer.
Adapun daftar permainan komputer yang dilarang antara lain Grand Theft Auto (GTA) San Andreas, Call of Duty: Black Ops, Silent Hill, Resident Evil, Mortal Kombat, dan Doom. Permainan ini dianggap menjejalkan kekerasan dan pornografi kepada para pemainnya.
Kendati demikian, larangan permainan tersebut mendapat kritik dari generasi muda Uzbekistan. Melalui media sosial, mereka mengatakan larangan tersebut hanya akan memperburuk keadaan. Namun, sebagian pemuda lainnya mendukung upaya pemerintah tersebut.