Selasa 30 May 2017 19:30 WIB

Cegah PKL Berjualan, Satpol PP Jaga Masjid At-Taqwa Cirebon

Rep: Lilis Handayani/ Red: Gita Amanda
 Petugas Satpol PP merazia Padagang Kaki (PKL) di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Jumat (6/11). (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Petugas Satpol PP merazia Padagang Kaki (PKL) di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Jumat (6/11). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Cirebon terus berjaga di depan Masjid Raya At-Taqwa Kota Cirebon, Selasa (30/5). Hal itu dimaksudkan untuk mencegah agar tidak ada lagi pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di lokasi tersebut.

Berdasarkan pantauan, petugas Satpol PP berjaga di depan Masjid Raya At-Taqwa sejak pagi hari. Mereka mengantisipasi datangnya para PKL dadakan yang berjualan makanan berbuka puasa di lokasi tersebut.

Sejumlah PKL pun mulai berdatangan ke lokasi tersebut sekitar pukul 14.00 WIB. Sempat terjadi adu mulut di antara pedagang dan petugas Satpol PP.

"Saya di sini cuma jualan gorengan, es campur dan kolak pisang. Cari buat makan. Kenapa tidak boleh?’’ ujar seorang pedagang perempuan di hadapan petugas Satpol PP.

Hal senada diungkapkan pedagang lainnya. Mereka menyatakan, hanya berjualan di depan Masjid Raya At-Taqwa di saat bulan puasa saja. 

Namun, apapun alasan para pedagang, petugas Satpol PP tetap tak memperbolehkan mereka menggelar lapaknya. Petugas meminta pedagang untuk berjualan di tempat lain.

Kepala Satpol PP Kota Cirebon, Andi Armawan, menjelaskan, keberadaan PKL yang berjualan di depan Masjid Raya Kota Cirebon itu selama ini menambah parah kemacetan lalu lintas di ruas jalan tersebut. Pasalnya, banyak pembeli yang memarkirkan kendaraannya secara sembarang untuk membeli makanan dan minuman dari para pedagang tersebut.

"Lalu lintas di Jalan Kartini (depan Masjid At-Taqwa) sangat padat terutama menjelang buka puasa. Jadi tidak etis kalau mereka memaksakan diri berjualan di tempat itu,’’ kata Andi.

Andi menyatakan, semula instansinya akan menertibkan para pedagang itu pada Senin (29/5). Namun, karena para pedagang sudah terlanjur memasak makanan yang akan mereka jual, maka demi alasan kemanusiaan penertiban itu baru dilakukan pada Selasa.

"Jadi ini hasil keputusan bersama antara pedagang, DKM Masjid At-Taqwa dan Satpol PP,’’ kata Andi.

Sementara itu, selain menimbulkan kemacetan, keberadaan PKL pun dikeluhkan para jamaah Masjid Raya At-Taqwa. Para jamaah merasa terganggu terutama saat hendak masuk ke areal masjid. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement