Selasa 30 May 2017 19:36 WIB

Gelar Buka Bersama, Jokowi Sesalkan Bom Kampung Melayu

Rep: Debbie Sutrisno‎/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Joko Widodo
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah melakukan acara buka puasa bersama dengan jajaran Menteri Kabinet Kerja di Istana Bogor, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla kali ini melaksanakan buka bersama dengan sejumlah kepala lembaga negara.

Hadir dalam acara ini  Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Wakil Ketua DPR Agus Hermanto, Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Mahyudin, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Ketua DPD Oesman Sapta Odang, Wakil Ketua DPD Nono Sampono.

Selain itu turut hadir Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat, Wakil Ketua MK Anwar Usman, Wakil Ketua BPK Bahrullah Akbar, Ketua MA Hatta Ali, Wakil Ketua MA M. Syarifuddin, Ketua KY Aidul Fitriciasa Azhari, dan Wakil Ketua KY Sukma Violetta.

Dalam sambutannya, Joko Widodo menyampaikan rasa terimakasih atas kepala lembaga yang menyempatkan hadir untuk berbuka puasa bersama di Istana Negara. Sayangnya, dalam kegiatan yang hikmah ini pemerintah masih merasakan duka mendalam atas kejadikan aksi pekan lalu.

"Memulai menjalanlan ibadah puasa dan masih disertai dengan duka yang mendalam atas jatuhnya korban aksi teror di Kampung Melayu," ujar Joko Widodo, Selasa (30/5).

Untuk itu, dalam pertemuan ini Jokowi mengajak semua pihak bersama-sama menyatukan visi, menyatukan semangat, menyatukan gotong royong antara lembaga negara eksekutif legislatif dan yudikatif. Ini juga menjadi proses penting di dalam bulan Ramadhan dalam memperkuat kekompakan dan memperkuat kerja sama.

Semua pihak, lanjut Jokowi, harus mempercepat hadirnya sebauh keadilan sosial dalam kehidupan sehari-hari demi terwujudnya pemerataan ekonomi yang berkeadilan.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement