REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Maskapai British Airways (BA) kembali mengoperasikan jadwal penerbangan penuh dari Bandara Heathrow dan Gatwick pada Selasa (30/5) waktu setempat setelah kecelakaan TI global yang menyebabkan ratusan penerbangan dibatalkan dan ditunda.
Gangguan TI itu terjadi sejak Sabtu (27/5) dan mempengaruhi sekitar 75 ribu penumpang. Selain penundaan dan pembatalan penerbangan, beberapa penumpang juga melaporkan kepada maskapai telah kehilangan barang bawaan mereka. Pada Senin (29/5) malam, BA mengumumkan informasi terbaru tersebut melalui situs resminya.
“Kami terus membuat kemajuan yang baik dalam menyatukan kembali barang bawaan dengan pemiliknya di seluruh dunia yang terpengaruh kerusakan sistem TI utama pada Sabtu. Meski kami sudah menerbangkan banyak barang bawaan ke bandara yang benar, masih ada beberapa pekerjaan yang harus dilakukan dan kami tahu masih banyak pelanggan yang belum menerima barang bawaan mereka,” kata maskapai tersebut dalam pernyataan resminya, dikutip ITV, Selasa (30/5).
“Kami sangat menyesal atas frustasi yang dialami akibat situasi ini pada saat yang sangat sibuk sepanjang tahun untuk liburan.”
Sebelumnya pada Senin (29/5). Kepala Eksekutif BA Alex Cruz mengatakan kerusakan TI tersebut adalah sebuah bencana yang tidak dapat disalahkan kepada karyawannya. Ia meminta maaf yaang sebesar-besarnya atas kesulitan yang dialami pelanggan dan berjanji insiden serupa tidak akan terjadi lagi.
Para ahli menilai kerusakan TI tersebut bukan merupakan serangan siber, melainkan karena masalah pasokan listrik. Mereka memperkirakan akibat gangguan tersebut, BA menanggung biaya kompensasi sebesar 100 juta poundsterling.
Baca: British Airways Batalkan Semua Penerbangan di Bandara London