Rabu 31 May 2017 00:05 WIB

Dampak Gempa Poso, Puluhan Rumah Rusak

Rep: Kabul Astuti/ Red: Maman Sudiaman
Gempa. Ilustrasi
Foto: Reuters
Gempa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -–  Laporan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah menyebutkan puluhan rumah warga di wilayah Kabupaten Poso mengalami retak-retak atau rusak ringan. Ini terjadi menyusul gempa berkekuatan 6,6 pada Skala Richter (SR) yang mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Senin (29/5) malam.

Hasil analisa peta gempa, Kabupaten Poso terdampak gempa keras dengan intensitas V – VI MMI. Hingga Selasa (30/5) pagi ini, pemerintah setempat terus melakukan pendataan di lapangan, khususnya jumlah kerusakan dan korban jiwa.  Data sementara BPBD melansir dampak gempa di Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara-Timur, Kabupaten Poso terdapat dua warga luka berat dan satu luka ringan, satu gereja, dan sebuah polindes roboh, serta puluhan rumah warga retak.

Di Desa Alitupu ada sebuah  rumah roboh dan seorang warga lanjut usia mengalami luka berat, sedangkan di Desa Wuasa tiga rumah retak dan rekahan tanah yang mengeluarkan lumpur dan bau belerang.  "Pantauan BPBD, wilayah Lore Utara-Timur merupakan wilayah yang mengalami kerusakan terparah," tutur Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam siaran pers, kepada Republika, Selasa (30/5).

Di wilayah Kota Poso, bagian depan bangunan BNI roboh dan jembatan panjang yang berlokasi di dekat pos ‘smaker’ retak. Di wilayah Poso Pesisir, kerusakan terjadi di Desa Towu, yang terdiri dari 2 rumah warga roboh, 19 rumah warga retak serta satu orang korban luka.

Kerusakan di wilayah Poso Pesisir Utara mencakup Desa Kilo (sebuah rumah warga roboh), Desa Bakti Agung ( sebuah rumah roboh), Desa Tambrana (pagar dan bangunan di SMP dua roboh). Pemerintah setempat juga melaporkan bangunan parkir milik polsek di wilayah Kecamatan Lage, Poso, roboh.

Sementara, Sutopo menyatakan, tidak ada dampak kerusakan maupun korban di wilayah Poso Pesisir Selatan, seperti Pamona dan Lore Tengah. Dalam upaya penanganan darurat, BPBD telah berkoordinasi dan bekerja sama dengan dinas-dinas terkait dan aparat kepolisian.

"BNPB juga terus memonitor perkembangan lapangan dan penanganan darurat pascagempa. Tim Reaksi Cepat BNPB telah berangkat ke Poso untuk mendampingi BPBD. BPBD masih melakukan pendataan dampak gempa," ujar Sutopo.

Sebelumnya, Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah melaporkan gempa berkekuatan 6,6 SR yang berlokasi di 38 kilometer Barat Laut Poso, 58 kilometer Timur Laut Sigi atau 75 kilometer di Tenggara Palu, Provinsi Sulawesi Tengah pada Senin (29/5), pukul 21.35 WIB. Pusat gempa di darat pada kedalaman 10 kilometer.

BMKG melaporkan, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Hingga saat ini, sudah terjadi gempa susulan sebanyak 14 kali dengan intensitas gempa yang terus mengecil. Hal ini dikatakan alamiah, karena sistem lempeng masih mencari keseimbangan setelah terjadi gempa.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement