REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uzbekistan menawarkan tempat-tempat tujuan wisata bagi para peziarah dari Indonesia yang dapat melanjutkan lawatan ke berbagai kota lain di kawasan ekonominya sedang berkembang ini.
"Kami menawarkan tempat-tempat ziarah di negara kami kepada para pelancong dari Indonesia," kata Duta Besar Republik Uzbekistan untuk Indonesia Shavkat Jamolov, di sela acara promosi Potensi Pariwisata Republik Uzbekistan, di Jakarta, Selasa (30/5).
Pihaknya bekerja sama dengan Komite Nasional Pengembangan Pariwisata Republik Uzbekistan dan maskapai penerbangan Uzbekistan Airways menyelenggarakan acara yang bertema "Uzbekistan: Symbol of The Magic East".
Sejauh ini belum banyak orang Indonesia khususnya kaum muslim mengenal potensi pariwisata Uzbekistan, sehingga promosi yang dilakukan ini sebagai usaha menarik lebih banyak peziarah dari Indonesia, katanya pula.
Kedubes Uzbekistan pernah menyelenggarakan acara serupa dua kali di Jakarta dan Medan. Menurut dia, dalam dua tahun terakhir ini jumlah peziarah dari Indonesia menunjukkan peningkatan dua kali lipat dan rata-rata mencapai 1.000 orang per tahun.
Para peziarah dari Indonesia mengunjungi objek wisata khususnya tempat-tempat suci di Uzbekistan melalui Kuala Lumpur, dengan maskapai Garuda atau maskapai penerbangan Malaysia MAS dan melanjutkan penerbangan dengan Uzbekistan Airways pergi-pulang.
Tempat-tempat tujuan wisata religi di Uzbekistan terutama terletak di Tashkent, Samarkand, Bukhara, dan Khiva. Dalam sejarah, sejumlah tokoh terkenal di Uzbekistan, antara lain Imam Bukhari, Khwaja Bahauddin Naqsabandi, Abu Iso Muhammad at-Termiziy, Muhammad Abu Mansur al-Maturidhy, Amir Temur, dan Abu Ali Ibn Sina.
Selain itu, negara tersebut juga memiliki warisan budaya yang telah berusia ratusan tahun. Upaya untuk memudahkan para pelancong berwisata ke Uzbekistan, pihak Uzbekistan Airways merundingkan kerja sama pengembangan ke depan dengan Garuda Indonesia berdasarkan sebuah nota kesepahaman (MoU) yang telah ditandatangani sejak 1995.
"Kami berharap tahun depan sudah ada perjanjian pembukaan rute penerbangan dari Jakarta-Tashkent-Jakarta langsung oleh Garuda terwujud atau sebalikanya oleh Uzbekistan Airways," kata Dubes Shavkat itu lagi.
Lebih 200 pengusaha dari berbagai biro perjalanan menghadiri acara tersebut dan menikmati hidangan untuk berbuka puasa. Mereka juga berinteraksi dengan para mitra dari Uzbekistan, untuk mengadakan kerja sama menarik wisatawan dari Indonesia ke Uzbekistan atau sebaliknya dari Uzbekistan ke Indonesia.