Rabu 31 May 2017 09:59 WIB

Memanas, Trump Sindir Jerman Lagi

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Bilal Ramadhan
Kanselir Jerman Angela Merkel (kiri) dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kanan)
Foto: Reuters
Kanselir Jerman Angela Merkel (kiri) dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump meningkatkan ketegangan antara AS dan Jerman dalam sebuah cuitannya dengan menuduh Berlin memiliki hubungan perdagangan yang tidak adil dan bayar terlalu sedikit dalam aliansi NATO.

Melalui Twitter resminya, Trump menyatakan, kebijakan Jerman sangat buruk bagi AS dan berjanji untuk mengubah situasi tersebut. Pernyataan Trump ada beberapa  jam setelah Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel menyatakan, kebijakan berpandangan pendek Pemerintah AS tersebut melemahkan barat.

Perselisihan antara administrasi Trump dan Berlin hanyalah titik terburuk dalam hubungan transatlantik yang semakin bermasalah. Ini diperparah perjalanan Trump ke Eropa pekan lalu. Sejak saat itu, ketegangan yang meningkat semakin mendidih dalam pertengkaran publik.

Kelalaian Trump dari komitmen yang jelas untuk melaksanakan pertahanan kolektif dan hinaannya terhadap pemimpin Eropa karena pengeluaran militer mereka yang dinilai sedikit bagi NATO mengungkapkan tingkat keretakan tersebut.

Sebuah pekan yang sangat buruk untuk kohesi barat akibat penolakan pemerintahan Trump untuk bergabung dengan enam negara mitra dalam pertemuan puncak G7 di Sisilia dalam sebuah komitmen terhadap kesepakatan Paris untuk memerangi perubahan iklim.

Mantan wakil menteri luar negeri untuk urusan politik Nicholas Burns mengatakan, ia  menilai ini adalah kunjungan paling tidak efektif dari setiap presiden Amerika ke Eropa sejak tahun 1940-an.

"Saya tidak bisa memikirkan kunjungan lain yang begitu penuh kesulitan, terbagi begitu dalam, penuh pengabaian dan tidak hormat," katanya, seperti dilansir The Guardian, Selasa, (30/5).

Dalam pertemuan puncak G7, Angela Merkel mengatakan, Eropa harus menentukan nasibnya sendiri dengan  tangannya sendiri dan tidak dapat lagi bergantung pada kepemimpinan AS.

Trump menahan diri menulis di Twitter selama tur Eropa. Namun dia menulis di Twitter yang penuh kemarahan  pada libur akhir pekan Memorial Day.

Twitter Trump yang ditujukan ke Berlin berbunyi, "Kami memiliki defisit perdagangan yang besar dengan Jerman, ditambah mereka membayar jauh lebih rendah daripada yang seharusnya bagi NATO dan militer. Ini sangat buruk bagi AS. Ini akan berubah."

Rival utama Kanselir Jerman Angela Merkel, pemimpin Demokrat Sosial Martin Schulz menyuarakan kemarahan akibat perlakuan Trump terhadap Merkel di Brussels. Bahkan di tengah kampanye pemilihan, Schulz mengatakan, kanselir mewakili kita semua di sini.

"Saya menolak perlakuan dia terhadap kepala pemerintahan negara kita."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement