REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Bulan puasa sering dikaitkan dengan kurang tidur karena seseorang perlu terjaga untuk sahur, malamnya berbuka dan beribadah, sementara siangnya bekerja. Lead Sleep Technologist di London Sleep Centre Dubai, Kate Bridle mengatakan rutinitas tidur yang terganggu bisa memengaruhi aktivitas di siang hari, merusak suasana hati, dan banyak risiko lainnya. Tubuh tak hanya perlu diberi makanan dan minuman, namun juga waktu untuk tidur.
"Tubuh kita merespons apa yang dihadapi. Jika kurang tidur, Anda mudah lelah. Emosi dan jiwa akhirnya ikut terpengaruh. Saat kurang tidur, nafsu makan meningkat, membuat puasa terasa semakin sulit," kata Bridle, dilansir dari The National, Rabu (31/5).
Tubuh perlu mendapatkan tidur berkualitas sepanjang 24 jam. Tidur malam biasanya berkisar tujuh hingga delapan jam. Anda perlu mengusahakan tidur tetap tujuh jam sehari. Bagaimana caranya?
Pertama, jika Anda merasa lelah di siang hari, sempatkan tidur siang setidaknya 20 menit. Temukan tempat dan waktu yang pas, misalnya saat jam istirahat siang, di bus, atau di kereta. Tidur siang juga penting bagi mereka yang membawa kendaraan sendiri saat berangkat dan pulang kerja.
Kedua, kualitas tidur sama pentingnya untuk dijaga. Pastikan Anda tidur di tempat yang suasananya mendukung, misalnya sepi dan gelap. Gunakan penyumbat telinga atau masker mata untuk memastikan tidur tetap nyenyak bila perlu.
Ketiga, diet juga penting untuk menentukan kualiatas tidur. Banyak orang mengonsumsi makanan berat tinggi kalori, atau makanan manis saat berpuasa. Kedua jenis makanan ini secara signifikan mengganggu kualitas tidur karena tubuh ekstra keras mencernanya saat Anda tidur dan beristirahat.
Keempat, hindari makanan terlampau pedas. Lapisan perut sangat sensitif saat berpuasa. Berbuka dengan makanan terlampau pedas misalnya bisa menimbulkan mulas, sehingga tidur terganggu pada malam harinya.
Kelima, hindari gorengan, seperti samosa, kentang goreng, atau lumpia goreng. Makanan ini sarat lemak dan susah diolah liver, sehingga disimpan sebagai jaringan lemak. Jaringan lemak ini bisa menumpuk di saluran pencernaan dan menimbulkan keasaman tinggi yang pada gilirannya menyebabkan gangguan tidur.
Keenam, hindari kopi dan minuman berkafein. Kafein akan selalu berada di saluran cerna setidaknya selama tujuh jam sehingga Anda tetap terjaga dan tubuh tidak cukup istirahat saat berpuasa.
Ketujuh, hindari makanan olahan terlampau asin. Makanan yang berkadar natrium tinggi menyebabkan tubuh dehidrasi.