REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah telah merencanakan adanya penguatan patroli di sejumlah daerah perbatasan Tanah Air, untuk mencegah kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) masuk ke Indonesia.
"Kita sudah rencanakan untuk putus jalur masuk itu, perlu ada penguatan patroli baik udara, laut, dan darat, khususnya di perbatasan," kata Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu di Kantor Kemenhan, Jakarta, Rabu (31/5).
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini mengungkapkan upaya pertahanan dalam negeri tersebut, juga akan dilakukan dengan menyiagakan TNI di daerah-daerah terluar Indonesia, yang berbatasan dengan Filipina. "Di Sulawesi, di utaranya itu harus aktif tentaranya, begitu juga di Kalimantan, Halmahera dan Ambon," ujarnya.
Menhan Ryamizard mengaku sejak satu setengah tahun yang lalu, dia sebenarnya telah menyorot munculnya kelompok bersenjata yang terafiliasi dengan ISIS di Filipina Selatan. Menurut dia, hadirnya bibit-bibit kelompok radikal tersebut di Filipina berpotensi menimbulkan ancaman tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga untuk sejumlah negara lain di wilayah Asia Tenggara. "Sudah saya katakan waspadai. Setelah dia babak belur di Eropa, kelompok ini akan kembali ke Filipina. Kalau saya sudah memprediksi itu, dan sekarang menjadi kenyataan," kata dia. Oleh karena itu, dia mengimbau seluruh pihak mendukung segala upaya pemerintah yang akan memukul mundur ISIS, sehingga tidak sampai menyebar di Indonesia.