REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebun Raya Megawati di Pulau Jeju merupakan tanda terima kasih warga Jeju kepada Indonesia menjeang hari kesaktian Pancasila. Pemilik lahan berharap kebun seluas 100 ribu meter persegi ini menjadi simbol keakraban Korea-Selatan.
Menurut pemilik lahan yang juga merupakan salah satu orang terkaya di pulau perdamaian Jeju, Kim Sung Soo, Megawati Garden adalah sebuah simbol keakraban dan penghargaan bangsa Korea terhadap Indonesia. Saat Korea Selatan dalam keadaan sulit di masa lalu, Pemerintah Indonesia di bawah Presiden Soekarno memberikan bantuan.
"Kami tidak akan lupakan itu. Kebun raya ini saya harap menjadi simbol hubungan yang saling mengisi antara kedua bangsa," ujar Kim Sung Soo di sela-sela peresmian Megawati Garden melalui siaran pers yang diterima Republika, Rabu (31/5).
Peresmian kebun raya itu dilakukan langsung oleh Presiden kelima RI Megawati. Kebun itu berada di daerah Seigeipo yang berlokasi di tengah-tengah Pulau Jeju. Kebun itu dikelilingi hutan yang cukup lebat dan berada dalam sebuah lingkungan resor kesehatan seluas 240 ribu meter persegi.
Dengan kontur tanah semi pegunungan ini, Kebun Raya Megawati terdiri dari lapangan terbuka, jalan setapak dan hutan buatan. Di tengah-tengah kebun, terdapat sebuah pohon yang berbunga merah putih.
Pada Maret 2013, Megawati menanam pohon tersebut bersama Mantan Menteri Kelautan, Rokhmin Dahuri. Saat itu, Megawati juga memberikan masukan atas konsep lingkungan yang sedang dibangun.
"Terima kasih ibu Megawati atas ide brilian dan dukungan yang atas konsep hotel dan lingkungannya," ujar Kim Sung Soo.
Hotel yang dimaksud, yaitu WE Hotel. Hotel eksklusif bintang lima itu mungkin satu-satunya resor kesehatan di Korea yang menggabungkan antara hotel, rumah sakit, dan alam.
Berbagai binatang khususnya ayam-ayam liar dengan mudah ditemui di Kebun Raya Megawati. Ketika pagi datang, kabut tipis menyelimuti area Megawati Garden dan sekitarnya dengan suhu yang relatif dingin. Pada siang hari, suhu menjadi lebih hangat segubffa cocok untuk jalan-jalan dan bersepeda.
Dalam pidatonya, Megawati mengaku kaget dan terhormat atas penamaan kebun raya ini. Menurut dia, semua ini terjadi karena antara dirinya dan Kim Sung Soo terdapat hobi yang sama, yakni mencintai alam dan tumbuh-tumbuhan.
Megawati mengatakan dia selalu memotivasi pembangunan kebun raya karena dapat menjadi sarana rekreasi, pendidikan, riset, dan pertumbuhan plasma nutfah. "Dahulu Indonesia hanya punya lima kebun raya, namun saat ini sudah ada 32 buah," kata dia.
Megawati juga mengingatkan pemanasan global menyebabkan banyak hutan rusak dan tanaman mati. Karena itu, dia berharap semua pihak ikut menyelamatkan bumi.
Menurut M Aji Surya dari KBRI Seoul, tarian dan musik tradisional khas Jeju mewarnai pembukaan Kebun Raya Megawati. Suara seruling dan bedug terdengar nyaring dan bersih mengiringi lagu Arirang tanpa terusik oleh suara kebisingan peralatan modern.
"Megawati Garden diharapkan dapat makin berkembang dari waktu ke waktu," kata dia.