Kamis 01 Jun 2017 02:04 WIB

Lagu-Lagu Perjuangan Melantun di Puncak Kelimutu

Danau Kelimutu. (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Danau Kelimutu. (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, ENDE, NTT -- Puncak Kelimutu terasa berbeda pada Rabu (31/5) pagi. Keindahan danau tiga warna dan alam di sekelilingnya mendadak diselimuti nuansa khidmat kala lagu-lagu perjuangan melantun dari kelompok paduan suara muda-mudi Ende.

Mengenakan kain khas motif Nusa Tenggara Timur, mereka menyanyikan lagu mulai dari Indonesia Raya, Indonesia Tanah Air Beta dan lainnya.

Tidak hanya itu, puisi dan juga sajak disajikan oleh sejumlah seniman. Mereka secara bergantian membaca puisi yang juga bertema perjuangan.

"Dia Ratunya Inggit, Berhati Bunga Melati, Semangat Jiwa Ksatria, Menembus Ruang dan Waktu," begitu penggalan puisi yang dibacakan oleh salah satu seniman.

Pementasan dari Wayang Ajen juga menambah kekhidmatan. Setidaknya ada dua cerita yang dimainkan dalang Wawan Ajen. Bukan pementasan besar dengan ragam set wayang dengan alunan musik, namun sebuah cerita yang dimainkan sederhana dengan mengunakan potongan daun yang menyerupai Burung Garuda.

Tema yang dibawa adalah mencari air suci dan keridhaan Tuhan dengan menegakkan Pancasila. Acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian "Parade Pesona Kebangsaan"dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila.

"Presiden Soekarno menemukan Pancasila di Ende karena merenung bersama alam, hewan dan berkomunikasi dengan manusia. Acara ini bentuk kejayaan Pancasila bersama alam yang indah, dan destinasi yang menawan seperti Danau Kelimutu," ujar Wawan Gunawan, Kepala Bidang Wisata Budaya Asdep Segmen Personal Kementerian Pariwisata dalam pernyataanya.

Seperti diketahui, acara "Parade Pesona Kebangsaan" dalam menyambut Hari Lahir Pancasila yang dilaksanakan di Ende, Nusa Tenggara Timur juga didukung oleh Kementerian Pariwisata.

Rangkaian acara masih akan berlanjut pada malam nanti, diantaranya Parade Pesona Budaya di Lapangan Pancasila serta malam renungan Pancasila yang akan dilangsungkan di Taman Renungan.

Selanjutnya acara puncak akan dilaksanakan esok hari dan akan dihadiri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Eko Putro Sandjojo yang sebelumnya akan diawali dengan parade perahu di dermaga Pelabuhan Ende.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement