REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alfian Tanjung mengaku siap untuk mempertangungjawabkan cuitannya di Twitter. Hal tersebut diungkapkan melalui kuasa hukumnya Abdullah Alkatiri. "Beliau siap mempertanggungjawbkan," ujar Alkatiri melalui sambungan telepon di Jakarta, Kamis (1/6).
Menurut Alkatiri, Alfian mengungkapkan bahwa kader PDIP terdiri dari kader PKI, bukan hanya asal omongan. Alfian mendengar langsung pengakuan tersebut dari salah satu kader PDIP.
Kader PDIP tersebut dalam sebuah talkshow di 2012 mengungkapkan bahwa ada 20 juta kader PKI. Dari tayangan talkshow tersebut, kata dia, ditambah dengan referensi dari buku-buku yang juga mendukung. "Jadi tidak ujug-ujug (bicara) yaa. Beliau ngomong gini ada referensinya, tapi tidak kita buka sekarang ya, artinya beliau siap mempertanggungjawabkan," lanjut Alkatiri.
Soal ceramahnya di sebuah masjid di Surabaya Februari 2017 lalu, menurut Alkatiri, ceramah tersebut hanya mensosiliasikan Tap MPRS yang menyatakan bahwa PKI memang partai yang dilarang. Selain itu, video ceramah Alfian di masjid di Surabaya itu menurutnya diperuntukkan bagi jamaah yang ada di dalam masjid saja. Alfian juga dianggap hanya menjelaskan dakwahnya secara umum tentang apa yang terjadi saat itu.
"Terkait video ceramah dia di masjid, dia kan bicara secara umum dan itupun esklusif di dalam masjid, yang mengatakan bahwa akses bangsa kita dikuasai etnis tertentu dan sebagainya dia dalam masjid itu saja," katanya.
Oleh karena itu, Alkatiri mengaku bahwa kliennya siap untuk mempertangungjawabkan terkait pasal-pasal yang disangkakan kepadanya. Baik kasus di Polda Metro Jaya maupun kasus di Surabaya yang telah dilimpahkan kepada Bareskrim Polri. "Baik terkait Hate speech di Surabaya ataupun di Polda, beliau siap mempertanggungjawabkan," kata Alkatiri.