REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Novri Turangga menyatakan penggeledahan rumah kontrakan Ahmad Sukri di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (1/6) karena diduga bom dibuat di Garut sebelum diledakkan di Kampung Melayu, Jakarta.
"Ada indikasi dibuatnya (bom) di sini," kata Novri di lokasi penggeledahan rumah kontrakan di Kampung Cempaka, Kelurahan Lebak Jaya, Kecamatan Karangpawitan, Garut.
Ia mengatakan Tim Densus 88 Mabes Polri bersama jajaran Polda Jabar dan Polres Garut melakukan penggeledahan dan mengamankan sejumlah barang dari rumah yang pernah dikontrak terduga teroris. Terkait penjelasan lebih lanjut indikasi pembuatan bom tersebut, Novri tidak dapat menjelaskannya karena kewenangannya ada pada Densus 88 Mabes Polri.
"Yang jelas nanti dari Densus yang menjelaskan," katanya.
Tim Densus 88 Mabes Polri, bersama Puslabfor, Inafis Polda Jabar dan jajaran Polres Garut menggeledah rumah di kawasan padat penduduk. Sejumlah petugas melakukan pengamanan di sekitar rumah kontrakan, sebagian lain mengamankan sejumlah barang sekitar rumah tersebut.
Polisi juga telah memasang garis polisi dan melarang warga mendekati rumah kontrakan tersebut. Sebelumnya, Tim Densus 88 juga pernah menggeledah rumah tersebut, bahkan mengamankan dua orang pasangan suami istri yang merupakan adik kandung dan ipar dari terduga teror bom.