Kamis 01 Jun 2017 14:11 WIB

Polisi: Bom Kampung Melayu Dibuat di Garut

Petugas sarana dan prasarana Transjakarta memasang kursi tunggu penumpang di Halte Transjakarta Kampung Melayu, Jakarta.
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Petugas sarana dan prasarana Transjakarta memasang kursi tunggu penumpang di Halte Transjakarta Kampung Melayu, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Novri Turangga menyatakan penggeledahan rumah kontrakan Ahmad Sukri di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (1/6) karena diduga bom dibuat di Garut sebelum diledakkan di Kampung Melayu, Jakarta.

"Ada indikasi dibuatnya (bom) di sini," kata Novri di lokasi penggeledahan rumah kontrakan di Kampung Cempaka, Kelurahan Lebak Jaya, Kecamatan Karangpawitan, Garut.

Ia mengatakan Tim Densus 88 Mabes Polri bersama jajaran Polda Jabar dan Polres Garut melakukan penggeledahan dan mengamankan sejumlah barang dari rumah yang pernah dikontrak terduga teroris. Terkait penjelasan lebih lanjut indikasi pembuatan bom tersebut, Novri tidak dapat menjelaskannya karena kewenangannya ada pada Densus 88 Mabes Polri.

"Yang jelas nanti dari Densus yang menjelaskan," katanya.

Tim Densus 88 Mabes Polri, bersama Puslabfor, Inafis Polda Jabar dan jajaran Polres Garut menggeledah rumah di kawasan padat penduduk. Sejumlah petugas melakukan pengamanan di sekitar rumah kontrakan, sebagian lain mengamankan sejumlah barang sekitar rumah tersebut.

Polisi juga telah memasang garis polisi dan melarang warga mendekati rumah kontrakan tersebut. Sebelumnya, Tim Densus 88 juga pernah menggeledah rumah tersebut, bahkan mengamankan dua orang pasangan suami istri yang merupakan adik kandung dan ipar dari terduga teror bom.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement