REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Kepala keuangan Uber Technologies Inc, Gautam Gupta, mengundurkan diri setelah perusahaan tersebut terus mengalami kerugian besar pada kuartal pertama. Gupta dilaporkan akan meninggalkan Uber pada Juli mendatang untuk bergabung dengan startup lain di San Francisco.
Wall Street Journal melaporkan pada Rabu (31/5), kerugian perusahaan layanan transportasi itu mencapai 708 juta dolar AS atau Rp 9,2 triliun di kuartal pertama 2017. Angka tersebut lebih rendah dari kerugian yang dilaporkan tiga bulan sebelumnya sebesar 991 juta dolar AS atau Rp 12,8 triliun.
Sebagai perusahaan swasta, Uber tidak melaporkan hasil finansialnya kepada publik, meski terkadang mengkonfirmasi angka yang dilaporkan di media. Pendapatan Uber di kuartal pertama tercatat 3,4 miliar dolar AS atau Rp 44,2 triliun, naik sebesar 18 persen dari kuartal keempat.
Uber belum memberikan komentar mengenai kepergian kepala keuangannya. Mundurnya Gupta menambah daftar panjang petinggi-petinggi yang memutuskan untuk hengkang dari perusahaan itu.
Uber saat ini sedang mencari seseorang untuk dimasukkan ke dalam posisi Chief Operating Officer (COO). COO Uber sebelumnya, Jeff Jones, mengundurkan diri pada Maret lalu setelah baru enam bulan menjabat.
Pada Selasa (30/5), Uber juga dikabarkan telah memecat seorang ahli teknologi, Anthony Levandowski. Levandowski dinyatakan gagal mematuhi perintah pengadilan untuk menyerahkan dokumen di tengah perselisihan hukum antara Uber and Waymo, unit dari Alphabet Inc's.