Kamis 01 Jun 2017 17:29 WIB

Mendes Instruksikan Seluruh Kepala Desa Cegah Radikalisme

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Dwi Murdaningsih
Eko Putro Sandjojo meminta para Kepala Desa memperingati hari lahir pancasila di Kabupaten Ende.
Foto: kemendes
Eko Putro Sandjojo meminta para Kepala Desa memperingati hari lahir pancasila di Kabupaten Ende.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo meminta para Kepala Desa untuk mencegah penyebaran paham radikalisme di desa-desa. Dia juga menginstruksikan agar setiap kepala desa bisa langsung mengambil tindakan tegas dan berkoordinasi dengan pihak yang berwenang.

"Kalau ada gejala radikalisme, saya minta kepada seluruh kepala desa dimanapun untuk segera melaporkan kepada pihak-pihak yang berwajib," kata Eko melalui siaran pers, Kamis (01/6).

Pesan tersebut Eko sampaikan setelah menjadi Inspektur Upacara Hari Lahir Pancasila di Lapangan Pancasila, Ende, Nusa Tenggara Timur, Kamis (1/6). Eko mengatakan, sebagai upaya pencegahan persebaran paham radikalisme tersebut, para kepala desa juga diminta untuk aktif menanamkan nilai-nilai Pancasila di daerahnya. Karena kearifan lokal yang berlandaskan nilai Pancasila, seperti gotong royong, toleransi antar umat beragama, dan musyawarah masih sangat kental di pedesaan.

"Negara kita ini akan besar jika semua elemen bisa menghayati dan mengamalkan nila-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Apalagi  negara ini negara yang beragam. Untuk itu kita semua wajib menjaga kenekaragaman ini sebab keberagamanlah yang membuat kita besar," kata Eko.

Begitupun halnya dengan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya yang mendukung penuh tindakan pemerintah pusat untuk membubarkan organisasi yang terindikasi menanamkan nila-nila radikalisme dan organisasi yang mengancam keutuhan NKRI.

"Kita pemerintah dan warga di Provinsi NTT berkomitmen untuk selalu menjaga kesatuan dan keutuhan NKRI. Kita menolak radikalisme, terorisme dan organisasi lain yang ingin mengganti Pancasila sebagai ideologi bangsa. Warga NTT juga mendukung penuh upaya pemerintah yang akan membubarkan organisasi radikalisme dan anti pancasila," kata Frans.

Sebelum upacara berlangsung, Mendes PDTT sempat menyaksikan parade laut dari Pelabuhan Bung Karno yang menampilkan adegan detik-detik tibanya Bung Karno dan keluarga yang diasingkan oleh Belanda ke Ende. Parade laut tersebut dimeriahkan oleh rangkaian kapal-kapal rakyat dan juga kapal milik TNI AL. Sebagai simbol lahirnya gagasan Pancasila, perwakilan parade laut memberikan logo Burung Garuda kepada Mendes PDTT.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement