Kamis 01 Jun 2017 17:54 WIB

Integritas Jadi Kekuatan dan Kelemahan Pemuda

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak tampil pada Inspirasi Ramadhan (Irama) jelang berbuka puasa, di Masjid Salman Institut Teknologi Bandung (ITB), Kota Bandung, Kamis (1/6).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak tampil pada Inspirasi Ramadhan (Irama) jelang berbuka puasa, di Masjid Salman Institut Teknologi Bandung (ITB), Kota Bandung, Kamis (1/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masjid Salman ITB rutin menggelar kajian motivasi 'Inspirasi Ramadhan' (Irama) untuk mengisi waktu jelang berbuka puasa di bulan Ramadhan. Irama berisikan ceramah-ceramah yang disampaikan oleh sejumlah tokoh. Kamis (1/6) giliran Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simajuntak menyampaikan materinya di hadapan jamaah Masjid Salman ITB.

Dahnil menyampaikan terkait kekuatan dan kelemahan pemuda. Dahnil menyebutkan masa muda adalah puncak kekuatan untuk mencapai tujuan yang maksimal. Namun ada potensi dalam diri pemuda yang bisa menjadi kekuatan bahkan kelemahannya.

"Pernah ada sahabat yang bertanya pada Rasul. Rasul agama itu apa, Rasul jawab dengan singkat bahwa agama itu akhlak yang baik. Kekuatan dan kelemahan kita sebagai pemuda hari ini yang dalam bahasa kekinian sebagai integritas atau akhlak yang baik," kata Dahnil di hadapan jamaah yang hadir.

Menurutnya, saat ini Indonesia memiliki banyak tokoh atau anak muda yang cerdas. Namun banyak yang mengabaikan integritas. Padahal, integritas merupakan kunci mencapai kesempurnaan agama.

Ia menyebutkan saat ini mencari ilmu pengetahuan sangat mudah. Namun jika mengabaikan integritas maka semuanya akan sia-sia. "Betapa banyak orang pintar tapi bisa memutarbalikan syariat. Mencari dalil untuk melakukan sesuatu itu mudah. Tapi justru dia memilih jalan yang keliru," ujarnya.

Ia mengibaratkan kecerdasan tanpa integritas seperti memahami agama hanya sekadar syariat. Contoh ada pemuda laki-laki shalat hanya mengenakan sarung untuk menutup auratnya dari pusar hingga lutut. Hal ini secara syariat betul tapi tentu menganggu orang di sekitarnya karena tidak menggunakan akhlaknya. Ia menyebutkan dengan integritas maka pemuda akan mempertimbangkan segala sesuatu yang dikerjakannya. Sehingga bisa mencapai tujuan hidup sebagai muslimin sejati.

Namun, jika mengabaikan integritas hal tersebut menjadi kelemahan pemuda. Yang membawa generasi bangsa pada kehancuran. "Yang saat ini yang paling absen di bangsa dan anak muda adalah integritas. Serta ditambah karakter instan. Pengen cepat sukses, kaya, kelihatan pintar. Oleh karenanya menjaga integritas itu sangat penting buat kader pemuda Islam," kata dia.

Ia pun mengajak para pemuda untuk menjaga serta mengutamakan integritas di setiap aktivitasnya. Dengan demikian bisa menjadi modal untuk melakukan Amar Makruf Nahi Munkar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement