REPUBLIKA.CO.ID, Film Wonder Woman produksi Warner Bros. Pictures sudah menyapa para penggemar superhero di bioskop Indonesia. Sinema laga besutan sutradara Patty Jenkins ini menggabungkan genre petualangan, aksi, drama, fiksi ilmiah, dan tentu saja bumbu fantasi.
Meski konten kekerasan, aksi, dan beberapa adegan membuat film dilabeli rating PG-13, Wonder Woman tetap jadi film yang direkomendasikan. Berikut ulasan Republika mengapa film tentang putri istimewa dari bangsa Amazon ini layak untuk ditonton.
Pemeran rupawan
Pesona Gal Gadot sebagai Wonder Woman alias Diana Prince menjadi daya tarik utama film, diimbangi aktor tampan Chris Pine sebagai pilot Steve Trevor. Kombinasi keanggunan Diana yang dingin dan keluwesan Trevor yang cenderung kocak membuat film jadi lebih hidup.
Sosok perempuan tangguh
Kepiawaian Diana bertarung adalah hasil didikan keras sang bibi Antiope (Robin Wright) dan ibunda, Queen Hippolyta (Connie Nielsen). Meski penonton bertanya-tanya mengapa riasan mereka masih utuh 'antibadai' usai bertarung gila-gilaan, para sosok perempuan tangguh ini amat menarik disimak.
Visual keren
Siap-siap terpukau dengan keindahan Pulau Themyscira, tempat asal Diana bersama ibu dan bangsa Amazon lainnya. Pulau yang terlindung dari penglihatan manusia biasa itu dikelilingi laut yang biru sebiru-birunya, bentang alam menakjubkan, dan bahkan air di pulaunya indah berkilauan.
Belajar sejarah
Meski fiktif, tokoh-tokoh dalam film membuat penonton belajar sejarah, sekaligus mitologi. Misalnya, karakter antagonis super kejam Jenderal Erich Ludendorff (Danny Huston) dari Angkatan Bersenjata Jerman pada Perang Dunia I dan ilmuwan gila bernama Doctor Maru (Elena Anaya) pencipta gas beracun.
Banyak kebijaksanaan
Skenario yang ditulis oleh Allan Heinberg, Zack Snyder, dan Jason Fuchs menyisipkan berbagai kebijaksanaan, termasuk soal perang dan kedamaian dunia. Sosok Wonder Woman yang cerdas juga merefleksikan cerminan perempuan yang tidak kalah hebat dan bijaksana dari laki-laki.