REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Polres Cianjur menangkap kawanan perampok minimarket yang meresahkan masyarakat. Mereka diamankan setelah terakhir melakukan aksi perampokan di sebuah minimarket yang berada di Kecamatan Cibeber, Cianjur pada Selasa (30/5), lalu.
Selain melakukan aksi kejahatan di minimarket, para pelaku juga melakukan tindakan begal motor di sejumlah titik. Jumlah pelaku yang diamankan polisi tersebut sebanyak enam orang.
Keenamnya adalah RTR (30 tahun), BD (19), SM (21), ES (25), RA (19), dan PRA (25). Rata-rata pelaku berasal dari Kelurahan Sayang Kecamatan Cianjur dan satu orang dari Bojongherang Cianjur. ‘’Para pelaku ditangkap sejak Rabu (31/5) malam hingga Kamis (1/6) pagi,’’ terang Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Benny Cahyadi kepada wartawan Jumat (2/6).
Awalnya, pelaku yang ditangkap adalah RTR alias Obot yang ditangkap di kawasan Cugenang pada Rabu malam sekitar pukul 21.00 WIB. Selepas itu, lanjut Benny, polisi berhasil menangkap lima orang pelaku lainnya di sejumlah lokasi yang berbeda di Cianjur. Misalnya di Kecamatan Cipanas dan Kelurahan Sayang Cianjur.
Menurut Benny, tertangkapnya para kawanan perampok dan begal ini didasarkan hasil penyelidikan perampokan di sebuah minimarket. Hasilnya, aksi tersebut mengarah pada salah seorang anggota kawanan tersebut, yakni BD yang merupakan warga Sayang Cianjur.
Diterangkan Benny, dari hasil pemeriksaan menyebutkan kawanan perampok ini telah melakukan aksi pencurian dengan kekerasan sebanyak lima kali. Di mana, ada tiga kasus pencurian yang lokasinya di minimarket yang ada di Cianjur.
Bahkan, kasus perampokan minimarket yang terjadi di Kampung Sukahati Pondok RT 01 RW 01, Desa Cipetir, Kecamatan Cibeber menyebabkan seorang pelayan toko luka berat, yakni Arifin (24). Oleh karena itu, polisi secara serius melakukan pengejaran terhadap para pelaku.
Diterangkan Benny, para pelaku mengakui menggunakan senjata tajam dalam setiap kali melakukan perampokan seperti golok dan pedang. Pada saat ditangkap, polisi menyita dua buah golok dan satu unit mobil Avanza warna hitam yang digunakan untuk merampok.
Salah seorang pelaku BD mengatakan, penggunaan senjata tajam dalam perampokan ditujukan untuk menakut-nakuti korbannya. Namun, ada seorang pelayan toko yang dilukai oleh rekannya pada saat perampokan di minimarket Cibeber.