Jumat 02 Jun 2017 11:00 WIB

Begini Pengamanan Konser Amal Ariana Grande di Manchester

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Ariana Grande
Foto: EPA
Ariana Grande

REPUBLIKA.CO.ID, Dua minggu setelah seorang bom bunuh diri menewaskan 22 orang di luar konser Ariana Grande di Manchester, Inggris, kota tersebut menghadapi tantangan keamanan lainnya yang melibatkan bintang pop tersebut. Konser amal Grande's One Love Manchester akan digelar 4 Juni di Emirates Old Trafford Cricket Ground di Manchester untuk mengumpulkan uang bagi para korban dan keluarga mereka. Katy Perry, Justin Bieber, Coldplay, Miley Cyrus dan Pharrell Williams juga diharapkan tampil.

Ukuran tempat ini sanggup menampung 26 ribu orang, status siaga terorisme yang terus berlanjut di Manchester, dan rentang waktu yang singkat antara ini dan konsernya pada 22 Mei semuanya menimbulkan kekhawatiran, namun para ahli keamanan mengatakan ada tindakan ekstra yang dapat diambil. Untuk memastikan keamanan penggemar Grande.

Steven Adelman, pakar keamanan tempat dan Vice President of the Event  Safety Alliance, mengatakan kepada Fox News bahwa pemain dan peserta harus menjalani pemeriksaan keamanan lebih banyak daripada di konser biasa.

"Untuk acara ini, diharapkan para peserta dan seniman bersedia memberikan lebih banyak cek keamanan, jalur keamanan yang lebih panjang," kata Adelman.

"Mereka akan agresif dalam melangkah masuk jika ada yang tidak beres, itulah yang kita inginkan untuk mereka lakukan atas nama keamanan."

Di dalam siaran pers yang dikeluarkan oleh Live Nation menyarankan penonton diminta tidak membawa tas. Tujuannya demi kecepatan pemeriksaan keamanan.

Patricia E. D'Orsa-Dijamco, seorang penyelidik swasta dan agen khusus Drug Enforcement Administration, mengatakan bahwa waktu pertunjukan tidak menjadi masalah. "Selama keamanan yang ketat dan tepat dilakukan. Serangan teroris dapat terjadi dalam satu pekan atau dalam satu atau dua bulan."

David Katz, mantan Agen Federal AS dan CEO Global Security Group, Inc., mengatakan bahwa pesan konser itu penting. "Pertahankan konser dan tunjukkan kepada penjahat ini bahwa kita tidak akan diintimidasi oleh serangan pengecut mereka," kata Katz.

Michael Downing, SVP Security for Prevent Advisors, sebuah perusahaan yang melindungi acara olahraga dan hiburan menambahkan. "Selalu ada risiko serangan tiruan, namun ada banyak taktik dan strategi mitigasi yang akan mengurangi risiko serangan dan pada saat bersamaan membangun perlawanan terhadap oportunis lainnya, termasuk teroris, dan penjahat tradisional. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan yang tidak menarik bagi para teroris. Semakin kuat jaringan keamanan, semakin baik teknologi dan pelatihannya, semakin tangguh venue."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement