REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Sosial Kabupaten Tasikmalaya mendata setidaknya terdapat 19 kasus kebakaran yang terjadi dalam kurun waktu Januari-Mei 2017. Kerugian akibat belasan kasus kebakaran ini diduga mencapai 1,2 miliar rupiah.
Kepala Bidang Penanggalungan Korban Bencana dan Pembinaan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tasikmalaya Etty mengatakan kasus kebakaran itu melanda baik bangunan maupun rumah warga. Ia menduga penyebab kebakaran akibat dari korsleting listrik. Ada pula kebakaran yang terjadi lantaran kelalaian masih menyalanya tungku api atau kompor.
“Korsleting listrik biasanya kualitas kabel yang rendah atau sudah rusak. Sedangkan dari tungku atau kompor biasanya kelalaian pemilik rumah,” katanya pada wartawan, Jumat (2/6).
Ia menyebut faktor-faktor kebakaran tersebut mengindikasikan kesadaran masyarakat terhadap potensi kebakaran amat rendah. Ia mengimbau masyarakat mampu memelihara jaringan listrik dengan baik termasuk memeriksa berkala kabel yang digunakan. Selain itu, masyarakat juga diminta tidak jangan lalai saat tengah menyalakan tungku atau kompor.
"Kesadaran masyarakat masih rendah, jadi kami imbau supaya lebih berhati-hati menggunakan peralatan listrik dan kompor," ucapnya.
Di sisi lain, Dinsos ikut membantu menanggulangi kebakaran dengan menyalurkan bantuan baik berupa sandang dan pangan kepada korban. Para korban juga bisa mempeorleh bantuan perbaikan rumah.
"Walau begitu, bantuan dari Dinsos hanya stimulan. Ini baru tahun kemarin (2016) mulai ada bantuan. Karena tahun-tahun sebelumnya tidak pernah ada bantuan untuk rumah yang kebakaran,” ujarnya.