REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) beserta Polda, Polres, dan Polsek, didukung Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kemenhub, Kemenkes, Kemendagri, KemenPUPR, Jasa Raharja, Jasa Marga, dan Mitra Kamtibmas siap menyelenggarakan Operasi Kepolisian Terpusat yang diberi nama "Ramadniya 2017". Operasi dalam rangka pengamanan Idul Fitri 1438 H tersebut dilaksanakan 16 hari. Terhitung mulai 21 Juni hingga 6 Juli 2017 dengan mengedepankan Turbinjali, Kamseltibcarlantas, Lidik Sidik, dan Satgas Banops. Diharapkan masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan rasa aman dan nyaman.
Asisten Kapolri Bidang Operasi (As Ops) Irjen Pol Unggung Cahyono mengingatkan jajaran Polda Jawa Tengah agar pengamanan arus mudik lebaran 2017 bisa lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Sebab ada penambahan sejumlah personel dari Stukpa dan Brimob Mabes Polr, Polda Jawa Barat (Jabar) dan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Menurut Irjen Pol Unggung, selama ini jalur mudik di Pantura menjadi prioritas utama kepolisian untuk mengamankan dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat. "Kita akan koordinasikan dengan polda-polda terdekat untuk membantu mem-back-up wilayah Pantura yang memang sudah menjadi rutinitas tahunan mudik lebaran di kawasan ini lebih padat dari wilayah lain," ujar Unggung di acara diskusi Forum Merdeka Barat 9, Jumat (2/6).
Unggung menegaskan, pengamanan kali ini di jalur Brebes-Pemalang diharapkan lebih baik lagi. Sebab semua armada kepolisian akan diperbantukan pada pengamanan di lokasi ini. "Ya, seperti waktu Brexit belum rampung, kita akan siapkan water canon untuk membantu menyiram jalan agar tidak berdebu," katanya.