Jumat 02 Jun 2017 21:56 WIB

Pemuda Muhammadiyah Bali Ikut Jaga Keutuhan NKRI

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Karta Raharja Ucu
Pancasila (Ilustrasi)
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Pancasila (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemuda Muhammadiyah Wilayah Bali berkomitmen ikut menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ketua Pemuda Muhammadiyah Wilayah Bali, Azisudin mengatakan bangsa Indonesia belakangan ini terlalu disibukkan dengan permasalahan SARA dan hoax.

"Ini dapat memecah belah persatuan, sehingga semua pihak berperan ikut menjaga perbedaan yang ada saat ini," kata Azisudin, Kamis (1/6).

Pancasila dan NKRI, kata Aizusidn adalah harga mati yang tidak bisa diubah dan diperdebatkan lagi. Ia berharap jangan sampai ada oknum yang ingin memecah belah bangsa dengan merusak persatuan.

Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta mengatakan Indonesia merupakan bangsa besar yang berideologi Pancasila. Sayangnya belakangan ini berbagai ancaman terjadi terkait eksistensi empat pilar kebangsaan dan keutuhan NKRI.

Keragaman negeri saat ini dipersoalkan, padahal itu adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Keragaman itu kerap juga menjadi titik lemah di masyarakat. Sudikerta mengatakan semua pihak berperan menjaga keberagaman demi kokohnya Indonesia.

"Perbedaan adalah unsur perekat dalam bangsa, namun kini justru perbedaan itu menjadi perenggang," kata Sudikerta.

Kebinekaan negara ini, kata politikus Partai Golkar tersebut seakan terkoyak, jauh dari nilai-nilai Pancasila, lupa Undang-Undang Dasar 1945, dan Bhineka Tunggal Ika. Masyarakat perlu diingatkan kembali dengan kelima asas dan 36 butir pengamalan sebagai pedoman praktus bagi pelaksanaan Pancasila di tengah krisis jati diri bangsa.

"Dengan pengamalan Pancasila, keutuhan NKRI bisa tetap terjaga," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement