Sabtu 03 Jun 2017 08:00 WIB

Putin: Snowden Salah Bocorkan Rahasia Tapi Bukan Pengkhianat

Red: Ani Nursalikah
Vladimir Putin
Foto: REUTERS/Alexei Nikolsky
Vladimir Putin

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan ia menganggap Edward Snowden bersalah dengan membocorkan rahasia intelijen Amerika Serikat tapi menurutnya mantan pegawai kontrak Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat itu bukan pengkhianat.

Snowden (33 tahun) mendapatkan suaka di Rusia pada 2013 setelah membocorkan informasi rahasia menyangkut operasi pengintaian AS.  Pengacara Snowden pada Januari mengatakan kliennya memiliki hak tetap berada di Rusia hingga 2020 dan tahun depan akan mengajukan permohonan menjadi warga Rusia.

Putin merupakan mantan pegawai KGB dan bekas kepala dinas keamanan Rusia, FSB. Presiden Rusia itu berbicara soal Snowden dalam wawancara dengan direktur film AS, Oliver Stone.

Petikan pembicaraan muncul menjelang penayangan wawancara tersebut oleh jaringan televisi Amerika Serikat, Showtime, mulai 12 Juni. "Snowden bukanlah seorang pengkhianat," kata Putin.

"Dia tidak mengkhianati kepentingan negaranya, juga tidak mengirimkan informasi apa pun ke negara mana pun yang bisa merugikan rakyatnya sendiri," kata Putin.

Namun, pemimpin Rusia itu mengatakan Snowden seharusnya mengundurkan diri dari tugasnya, seperti yang ia lakukan saat keluar dari KGB, dan bukannya justru membocorkan rahasia jika ia tidak suka dengan apa yang ia kerjakan. "Dia seharusnya tidak melakukannya (membocorkan rahasia). Menurut saya, apa yang dia lakukan itu salah," kata Putin kepada Stone.

Namun, ujar Putin, Snowden memiliki hak untuk bertindak seperti apa yang telah dilakukannya.  Putin sepakat pengawasan yang dilakukan AS sudah terlalu mengganggu.

Ia memuji dinas intelijen negaranya karena tetap menjalankan tugas berdasarkan hukum. Putin juga mengkritik penyadapan yang dilakukan AS terhadap sekutu-sekutunya, seperti Jerman dengan mengatakan tindakan itu pasti akan menjadi bumerang.

"Mencoba mematai-matai sekutu-sekutu kita, kalau kita memang menganggap mereka sebagai sekutu dan bukan bawahan, adalah tindakan yang tidak senonoh," katanya. "Tindakan itu merusak kepercayaan dan, pada akhirnya, merongrong keamanan nasional kita sendiri."

Snowden memanfaatkan media sosial untuk mengkritik pihak berwenang Rusia soal aturan hukum yang mewajibkan perusahaan-perusahaan komunikasi menyimpan data percakapan telepon dan kegiatan internet selama enam bulan. Pihak berwenang Rusia belum memberikan komentar soal pernyataan Snowden tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement