Sabtu 03 Jun 2017 14:17 WIB

Saran Psikolog Agar Anak tak Gabung Geng Motor

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yudha Manggala P Putra
Polres Metro Bekasi Kota mengamankan 20 tersangka geng motor dan melakukan pembinaan terhadap 80 preman, Jumat (26/5).
Foto: Republika/Aziza Fanny Larasati
Polres Metro Bekasi Kota mengamankan 20 tersangka geng motor dan melakukan pembinaan terhadap 80 preman, Jumat (26/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog Anak dari Universitas Soegijapranata, Semarang, Endang Widyorini memberikan saran kepada para orang tua agar anak-anak mereka tidak tertarik gabung ke dalam geng motor anarkis. Menurutnya, salah satu yang terpenting adalah orang tua perlu meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan sang anak.

Selain itu, orang tua juga harus mampu memberikan kehangatan kepada sang anak sejak masih kecil. Orang tua juga harus memberikan contoh yang baik bagi sang anak.  Perlu juga bagi orang tua untuk mengembangkan bakat sang anak sesuai dengan minatnya.

"Sejak kecil beri kehangatan, kemudian kembangkan bakat anak sesuai dengan minatnya, misal olah raga. Menghargai anak sejak kecil," kata Endang saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (3/6).

Endang melanjutkan, kesalahan dalam pengasuhan dan pendidikan, serta masalah nilai dan perilaku orang-orang di sekitarnya, akan sangat mempengaruhi perilaku anak, terutama saat remaja. Terlebih, masa remaja adalah masa pencarian identitas.

"Remaja adalah masa pencarian identitas. Sehingga sangat rentan untuk dimasuki atau dipengaruhi oleh hal-hal yang negatif," ucap Endang.

Seperti diketahui, Polda Metro Jaya merilis penangkapan puluhan anggota geng motor yang juga melakukan tindak kekerasan dalam aksi kejahatannya. Setidaknya, 28 orang diamankan polisi karena diduga terlibat dalam kekerasan geng motor. Selain menangkap puluhan pelaku, polisi juga menyita berbagai jenis senjata tajam yang digunakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement