Sabtu 03 Jun 2017 16:48 WIB

Jokowi Sayangkan Isu Kebangkitan PKI Masih Kerap Muncul

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Andri Saubani
Presiden Joko Widodo berdoa usai menunaikan shalat sunnah tahiyatul masjid di Masjid Niujie, Beijing, Ahad (14/5). Presiden menyayangkan isu yang selalu mengaitkan dirinya dengan PKI.
Foto: ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie
Presiden Joko Widodo berdoa usai menunaikan shalat sunnah tahiyatul masjid di Masjid Niujie, Beijing, Ahad (14/5). Presiden menyayangkan isu yang selalu mengaitkan dirinya dengan PKI.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG – Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak terima selalu dikaitkan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Terlebih lagi, jika ada sejumlah pihak yang menarik-narik latar belakang orang tuanya dalam perihal ini.

"Sebetulnya saya malas menanggapi itu. Tapi mumpung ada kesempatan, saya mau ngomong. Apalagi di forum sebesar ini," kata Jokowi saat memberikan Tausyiah Ramadhan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Jawa Timur, Sabtu (3/6).

Jokowi juga merasa bingung mengapa begitu banyak isu komunis yang bermunculan di Indonesia. Dia terus mempertanyakan dan meminta bukti kebenaran isu tersebut. Bahkan, dia rela akan ‘menggebuk’ PKI apabila berhasil menemukannya. "Kalau ada, tunjukkan kepada kita, kepada saya. Saya akan gebuk PKI," tegas Jokowi.

Menurut Jokowi, Tap MPR telah jelas mengatur masalah PKI. Payung hukum Indonesia telah menyatakan dengan tegas, pelarangan timbulnya komunis di Indonesia. Untuk itu, dia mengaku sangat menyayangkan isu tersebut bermunculan, termasuk mengaitkan keluarganya dalam hal ini.

"Payung hukumnya sudah jelas. Apalagi sampai menyorongkan isu ini ke saya, seolah-olah saya melindungi. Saya dikaitkan, bahkan sampai ditarik orangtua saya," tambah dia.

Mendengar masalah ini, Jokowi meminta siapapun untuk mengecek latar belakang dirinya dan orang tuanya. Saat ini, mengecek segalanya sangat mudah mengingat Indonesia sudah masuk era keterbukaan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement