REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Kementerian Dalam Negeri Tunisia telah mengkonfirmasi penangkapan seorang pria yang merupakan perekrut militan dan teroris. Pria tersebut dianggap sebagai gembong perekrut militan dan teroris papan atas.
Dilaporkan laman Asharq Al-Awsat, Sabtu (3/6), identitas pria yang ditangkap oleh otoritas keamanan Tunisia di kota Tunis tersebut belum dirilis. Kendati demikian, ia diketahui telah rutin mengirim militan dan teroris ke zona perang di Libya, Suriah, dan Irak.
Menurut keterangan yang dirilis Kementerian Dalam Negeri Tunisia, tersangka telah mengaku bahwa dirinya menggaet sejumlah besar esktremis di Tunisia. Mereka kemudian dikirim ke Suriah.
Pria tersebut juga mengaku bahwa dipekerjakan oleh ISIS di Suriah. Misinya, tak lain, merekrut militan atau teroris dengan imbalan sejumlah besar uang dalam mata uang Amerika Serikat.
Otoritas keamanan Tunisa pun telah menangkap dua kaki tangan tersangka. Dari perangkat elektronik kedua anak buahnya ditemukan video yang memuji ISIS.
Pemerintah Tunisia memperkirakan dengan ditangkapnya gembong perekrut militan tersebut, misteri perjalanan ratusan warga Tunisia ke zona perang akan terungkap. Menurut data resmi, terdapat sekitar tiga ribu teroris Tunisia di luar negeri. Mayoritas di Suriah dan sisanya di Libya, Irak, serta negara-negara lain.