REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meninjau perkembangan pembangunan bantuan rumah tapak untuk korban bencana alam di Garut, akhir pekan lalu. Rumah bantuan tersebut diberi nama RISA (Rumah Instan Sehat dan Aman).
Sebelumnya, bantuan korban banjir bandang Garut dicanangkan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil melalui kerja sama tematik antara Dompet Dhuafa, Pemerintah Kabupaten Garut dan komunitas warganet yang tergabung dalam Kitabisa.com.
"Jadi saya kesini untuk meninjau kembali perkembangan pembangunan korban bencana banjir bandang Garut yang sebelumnya digagas kitabisa.com untuk diberikan bantuan," ujar pria yang akrab disapa Emil dalam siaran persnya.
Emil mengatakan, RISA tersebut merupakan bantuan dari 3.235 warganet melalui Kitabisa.com yang digagas oleh dirinya melalui media sosialnya. Kampanye tersebut berhasil mengumpulkan bantuan sebesar Rp 1.265.173.854.
Donasi tersebut kemudian direalisasikan Dompet Dhuafa dalam bentuk bantuan respons bencana dan pascabencana. Ada tiga jenis bantuan pascabencana yang diberikan di Garut, yaitu bangunan rumah, pelatihan motivasi dan perencanaan keuangan mikro sederhana, serta modal bergulir.
Saat ini, kata dia, bangunan rumah untuk korban bencana senilai Rp 952.173.854 itu telah hampir selesai. Sisa bantuan waganet lainnya diperuntukkan bagi perpustakaan dan peluang usaha di kawasan ini hingga mencapai kurang lebih Rp 100 juta rupiah.
RISA, kata dia, adalah bangunan konstruksi modern berjenis rumah tipe 36 dan total sebanyak 12 Unit. Rumah tersebut dibangun dengan konsep preveb.
"Jadi fondasi dibangun duluan sehingga sisa bangunan lainnya tinggal disusun seperti lego," katanya.
Istimewanya, kata dia, pembangunan rumah ini menggunakan konsep yang ramah lingkungan yang juga menyertakan teknologi biodigester. Nantinya, biodigester itu akan memanfaatkan satu septic tank yang limbahnya dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas.
Selain di Garut, kata dia, bantuan dari warganet juga disalurkan kepada korban bencana di Sumedang. Jumlah yang terkumpul dari warganet untuk warga Sumedang mencapai Rp 203.127.636.
Jumlah tersebut, kata dia, sebagian telah digunakan untuk kegiatan tanggap bencana. Sementara penggunaan dana lebihnya akan diwujudkan dalam bentuk perpustakaan publik senilai Rp 118.127.636.