REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London menyatakan sejauh ini tidak ada laporan mengenai adanya Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban serangan teror di London, pada Sabtu (3/6) malam. KBRI London juga meminta WNI yang berada di London untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari area London Bridge, Pasar Borough, dan Vauxhall.
"Dari hasil koordinasi, sejauh ini tidak ada korban WNI dalam insiden tersebut," kata KBRI London dalam pernyataan resmi, Ahad (4/6).
KBRI di London juga terus memonitor dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait di Inggris, termasuk kemungkinan adanya WNI yang menjadi korban. KBRI London menyediakan hotline di nomor +44 7881221235 bagi WNI yang memerlukan informasi terkait insiden tersebut.
Saksi mata mengatakan, serangan teror itu berawal dari sebuah van berwarna putih yang berjalan dengan kecepatan sekitar 80 km per jam dan menabrak pejalan kaki di London Bridge, pada pukul 10.00 malam waktu setempat. Beberapa menit kemudian, tiga orang pria yang berada di dalam van berlari menuju Pasar Borough dan menikam sejumlah orang.
Dilansir laman Reuters, polisi Metropolitan menyatakan ketiga pelaku serangan teror, yang ditemukan mengenakan rompi peledak palsu, telah berhasil ditembak mati dalam sebuah baku tembak dengan polisi di luar Pasar Borough. Asisten Komisaris Polisi Metropolitan, Mark Rowley, mengatakan petugas polisi berhasil menembak mati para tersangka dalam kurun waktu delapan menit setelah menerima laporan darurat pertama.
Sedikitnya enam orang dinyatakan tewas dan 30 lainnya luka-luka. Sebanyak 20 korban luka telah dilarikan ke enam rumah sakit terdekat.