Ahad 04 Jun 2017 12:55 WIB

Anak Juragan Sembako Tewas Ditembak Perampok

Rep: Adrian Saputra/ Red: Andi Nur Aminah
Aksi perampokan (ilustrasi)
Foto: www.cakka.web.id
Aksi perampokan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Perampokan yang terjadi di kediaman Suparmo di Desa Paras, Kecamatan Cepogo, Boyolali pada Sabtu (3/6) sore berujung dengan meninggalnya Tri Darmoko (25 tahun). Tri adalag anak juragan sembako yang jadi korban perampokan. Tri tewas setelah perampok menembaknya di bagian dada kiri.

Ayah Tri, Suparmo tak mencium gelagat mencurigakan sebelum peristiwa penembakan terjadi. Dia pun tak menyadari pelaku penembakan membuntutinya saat pulang berjualan dari pasar. Suparmo heran, lantaran pelaku mengetahui dia membawa uang dalam jumlah besar dalam mobil.

“Selama saya berjualan di pasar, saya tidak pernah ada masalah sama siapa pun. Saya pulang memang biasasanya sore, dan waktu itu saya enggak tahu ada yang ikuti atau tidak. Tahu-tahu, pelaku masuk ke rumah, minta uang yang saya bawa,” tutur Suparmo kepada Republika.co.id pada Ahad (4/6) pagi.

Di mata warga setempat, Suparmo memang dikenal sebagai juragan sembako. Dia memiliki sebuah toko sembako terlengkap dan paling laris di pasar Cepogo. Setiap hari, Suparmo dan istrinya Darsilah bisa meraup keuntungan belasan juta dari hasil dagangnya itu.

Seperti pada saat peristiwa perampokan terjadi. Suparmo membawa uang dari hasil berjualan di pasar sebesar Rp 10 juta. Uang itu selalu dimasukkannya dalam plastik.

Namun, tak diduganya, seitar pukul 16.00 WIB, Suparmo yang baru saja memarkirkan kendaraannya di pekarangan rumah sepulang dari pasar, disambangi pria tak dikenal. Pria menggunakan masker itu menggedor-gedor pintu kaca mobil, meminta Suparmo menyerahkan uang dalam plastik yang dibawanya. Meski demikian, Suparmo menolak permintaan pelaku. Adu mulut pun terjadi.

Mendengar ada keributan, Tri, putranya keluar dari rumah. Berniat membela sang ayah dari aksi jahat, Tri justru mendapat tembakan senjata api yang dibawa pelaku. Dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Tri pun meninggal. Sementara pelaku melarikan diri tak berhasil mengambil uang Suparmo. “Tak ada kontak fisik dengan anak saya, baru saja keluar dari bagasi mobil, pelaku langsung mengeluarkan senjata dan menembakannya,” kata Tri.

(Baca Juga: Kisah Perampokan di Rumah Juragan Sembako)

Menurut Budiyono, warga setempat yang tinggal tak jauh dari rumah Suparmo, saat kejadian lingkungan sekitar rumah korban memang sepi. Sebab menurutnya warga tengah mempersiapkan untuk berbuka puasa.

 

“Kalau bukan bulan puasa di lapangan depan rumah Pak Suparmo itu ramai pemuda, sekarang sepi. Saya juga tahu dikabari anak saya, Tri ditembak, padahal saya di rumah tapi tak mendengar bunyi tembakan,” katanya.

Sementara itu, suasana di rumah duka, keluarga dan warga setempat terus berdatangan untuk bertakziyah. Tri, rencananya akan dimakamkan siang nanti. Sementara ibu korban, Darsilah dan istri korban Nita Handika Ayu, usai peristiwa itu, mengalami trauma. Keduanya terus menangis histeris.

Dikonfirmasi terpisah Kasat Reskrim Polres Boyolali, Miftakhul Huda mengatakan Polisi sedang memburu pelaku penembakan itu. Setelah kemarin polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara usai peristiwa penembkan terjadi, polisi juga masih mengumpulkan informasi dari warga terkait ciri-ciri pelaku penembkan.  “Kami masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan bahan keterangan terkait dengan kejadian-kejadian sebelumnya dan bekerjasama dengan unit Jatanras Polda Jateng,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement