Ahad 04 Jun 2017 22:57 WIB

Pemerintah Indonesia Kecam Aksi Teror di London

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Andi Nur Aminah
Kepolisian Inggris menangani insiden van yang menabrakkan kendaraan ke jalur pejalan kaki dekat Jembatan London dan melukai sejumah orang.
Foto: AP
Kepolisian Inggris menangani insiden van yang menabrakkan kendaraan ke jalur pejalan kaki dekat Jembatan London dan melukai sejumah orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, pemerintah mengecam aksi teror London yang terjadi pada Ahad (4/7) yang mengakibatkan enam orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. "Pemerintah Indonesia menyampaikan duka cita dan simpati mendalam kepada korban dan keluarga dan mendoakan kesembuhan bagi korban luka," kata Iqbal melalui siaran pers kepada Republika.co.id, Ahad (4/6).

Hingga kini, Iqbal memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban dalam aksi teror tersebut. Menurut dia, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London telah melakukan koordinasi dengan otoritas keamanan setempat serta terus mengikuti perkembangan situasi.

"Pemerintah Indonesia menegaskan kembali dukungan dan solidaritas kepada Pemerintah Inggris dalam upaya untuk perangi terorisme dan aksi teror," ungkap Iqbal.

Dengan adanya aksi teror tersebut, pemerintah Indonesia mengimbau WNI yang berada di London dan Inggris, untuk selalu waspada dan menghindari kawasan yang berpotensi menjadi sasaran aksi teror. Iqbal menyampaikan, bagi WNI yang memerlukan, KBRI London dapat dihubungi di Hotline KBRI London:+44207881221235

Sebelumnya diberitakan, terjadi dua serangan teror di London, yaitu di London Bridge dan di Borough Market. Kepolisian London menyebut dua serangan tersebut adalah aksi teroris. Diketahui, ada dua korban terwas dan 20 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka yang segera dilarikan ke Rumah sakit terdekat,

(Baca Juga: Tiga Pelaku Teror London Ditembak Mati)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement