Senin 05 Jun 2017 05:40 WIB

Rusia Serukan Dunia Bergabung Lawan Terorisme

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Presiden Rusia, Vladimir Putin
Foto: Reuters
Presiden Rusia, Vladimir Putin

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengulangi seruannya yang mendesak agar seluruh dunia bergabung dalam upaya melawan terorisme. Pernyataan tersebut mulanya ia kemukakan setelah menyampaikan belasungkawa atas korban pemboman ganda di London, Inggris, belum lama ini.

Putin menggambarkan rangkaian insiden yang melanda Inggris sebagai penjahat sinis dan kejam, termasuk teror di London, Inggris, Sabtu (3/6) malam. Terdapat tiga pelaku dalam aksi teror itu, menyasar para pejalan kaki di Jembatan London dan orang-orang di pasar terdekat.

Kasus agresi tersebut dilaporkan menewaskan tujuh orang tewas dan mencederai 48 lainnya. Tiga penyerang yang mengenakan sabuk peledak imitasi seperti lazim dipakai pelaku bom bunuh diri telah tewas ditembak polisi sekitar delapan menit setelah teror mulai terjadi.

Ketua Komite Hubungan Internasional Duma (salah satu dewan majelis Rusia), Leonid Slutski, satu suara mendukung Putin. Slutski menganggap perlu adanya sebuah kesepakatan internasional mengenai perang melawan ajaran ekstremisme di dunia maya.

"Tidak diragukan lagi, sangat perlu mengoordinasikan dan menyatukan usaha tidak hanya di ranah keamanan tiap negara, tapi juga di tingkat global," katanya.

Selain itu, Slutski juga menyarankan pengembangan struktur dan kode anti-teroris khusus dalam kerangka Majelis Parlemen Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa. Upaya tersebut dianggap amat penting mengingat teror London adalah aksi terorisme ketiga yang dihadapi Inggris selama tiga bulan terakhir.

Insiden sebelumnya yakni ledakan di jembatan dekat gedung Parlemen Inggris dan pengeboman di stadion Manchester, dengan total korban tewas melebihi lima puluh jiwa. Aksi teror terkini di London terjadi hanya beberapa hari sebelum pemungutan suara pemilu nasional Inggris 8 Juni 2017 mendatang, dilansir dari laman Prensa Latina English.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement