REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menegaskan tetap akan membongkar rumah bedeng yang berada di tol Prof Dr Sedyatmo. Pembongkaran akan tetap dilakukan meskipun warga yang tinggal di sana memberikan perlawanan.
Tol tersebut berada di kawasan Kalijodo, Jakarta Utara. "Ya enggak apa-apa, nanti pasti kita koordinasikan dengan kepolisian untuk segera dibongkar. Karena himbauan terus menerus sudah dan itu enggak patut, enggak benar. Kemudian kan itu digunakan kembali," kata Djarot di Balai Kota, Senin (5/6).
Djarot khawatir rumah bedeng akan menjadi permanen jika tidak ditertibkan. Ia juga khawatir rumah bedeng digunakan untuk prostitusi.
Selain itu, Djarot mengatakan warga yang membuat rumah bedeng di kolong tol berasal dari berbagai kawasan. "Macam-macamlah, ada yang dari eks kawasan Kalijodo, dari macam-macamlah. Artinya harus bongkar lagi," ujarnya.
Jika warga tersebut merupakan warga yang terkena normalisasi sungai, Djarot mengatakan, akan memindahkan mereka ke rumah susun. "Dia dulu dari mana? Punya rumah apa enggak, pendatang atau enggak. Jadi kalau mereka sudah lama di bantaran sungai kemudian kena normalisasi, baru kita pindahkan ke rumah susun. Apalagi itu kan bangunan baru bukan bangunan lama," katanya.