REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Terobosan dalam daur ulang sampah gencar dilakukan dewasa ini. Termasuk yang dilakukan oleh Unilever yang melakukan terobosan untuk melakukan daur ulang dalam produk kemasan saset.
Unilever menggulirkan program daur ulang saset ini dengan program CreaSolv® Process. Daur ulang ini dilakukan dengan menggandeng Fraunhofer Institute Jerman dan terinspirasi oleh inovasi yang digunakan untuk mendaur ulang perangkat televisi.
Miliaran kemasan sachet sekali pakai diproduksi setiap tahun, terutama di negara berkembang, dimana daya beli masyarakat pada umumnya belum dapat menjangkau produk kemasan besar. Tanpa solusi daur ulang, kemasan sachet berakhir di tempat pembuangan akhir atau sebagai sampah yang mengotori lingkungan, termasuk di lautan.
Selaras dengan strateginya mengurangi jejak lingkungan dan meningkatkan dampak positif terhadap m
Chief R&D Officer Unilever David Blanchard mengatakan, secara global, sebanyak $ 80-120 miliar hilang dari ekonomi karena gagal mendaur ulang plastik dengan benar setiap tahunnya. "Dengan menemukan solusi yang tepat, ada peluang yang besar untuk menghemat pengeluaran yang berarti nilai lebih bagi bisnis,” ujar Blanchard dalam keterangan pers yang diterima Rol, Senin (5/6).
Unilever pun secara global telah berkomitmen untuk mengurangi berat kemasan produknya hingga sepertiganya pada tahun 2020. Strategi yang dilakukan yakni peningkatkan penggunaan konten plastik daur ulang di kemasannya minimal 25% pada 2025.