Selasa 06 Jun 2017 11:21 WIB

Banjir Bandang Landa Cilaku Cianjur

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Relawan berusaha membantu membersihkan rumah warga yang dipenuhi pasir dan lumpur akibat terendam banjir bandang (ilustrasi)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Relawan berusaha membantu membersihkan rumah warga yang dipenuhi pasir dan lumpur akibat terendam banjir bandang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Bencana banjir bandang melanda permukiman warga di Kampung Ciharashas, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur Selasa (6/6) dini hari. Kejadian tersebut terjadi setelah wilayah Cianjur diguyur hujan deras sejak Senin (5/6) malam hingga Selasa (6/6) pagi.

Informasi yang diperoleh menyebutkan, banjir terjadi di dua rukun tetangga (RT) di Kampung Ciharashas yakni RT 02 dan 03 di RW 07. Banjir itu terjadi akibat meluapnya aliran Sungai Ciharashas sekitar pukul 01.00 WIB hingga 04.00 WIB.

Awalnya, ketinggian banjir hanya beberapa centimeter. Namun lama kelamaan bertambah menjadi setinggi lutut orang dewasa. Pada Selasa pagi banjir mulai surut.

"Banjir terjadi ketika warga akan bersiap sahur sekitar pukul 02.00 WIB," kata salah seorang warga Kampung Ciharashas Tedi Rustandi (28 tahun) kepada wartawan. Ia mengatakan ketinggian banjir sempat mencapai setinggi lutut orang dewasa.

Menurut Tedi, guyuran hujan sempat reda sekitar pukul 03.00 WIB. Namun sekitar pukul 04.00 WIB hujan kembali mengguyur sehingga ketinggian air bertambah. 

Tedi mengatakan, sebelumnya aliran Sungai Ciharashas belum pernah meluap hingga merendam permukiman warga. Kali ini, dia mengatakan, aliran sungai tersebut meluap akibat guyuran hujan deras.

Tedi menduga terjadi penyumbatan atau pendangkalan air sungai. Sehingga kata dia ketika terjadi hujan deras selama berjam-jam menyebabkan aliran sungai meluap.

Dari pantauannya, Tedi mengungkapkan ada sekitar sepuluh rumah yang terendam akibat banjir. Jumlah kerugian akibat bencana ini diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Pasalnya terang dia banjir tersebut merendam peralatan elektronik milik warga dan mengakibatkan kerusakan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Asep Suparman mengatakan, petugas telah diterjunkan ke lokasi bencana banjir di Kampung Ciharashas. "Kami masih melakukan pendataan terkait jumlah rumah warga yang terendam banjir," kata dia.

Menurut Asep, warga di lokasi bencana diminta untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana banjir susulan. Hal ini kata dia dikarenakan potensi hujan deras masih bisa terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

(QS. Al-Hujurat ayat 11)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement